BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perkembangan agama Kristen di Asia juga
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Salah satunya adalah agama Islam.
Perluasan Islam di Asia pada waktu itu memberikan banyak dampak atas kemajuan
dan kemunduran Kristen di Asia pada
waktu itu. Tidak dapat dipungkiri bahwa yang pada mulanya agama Kristen adalah
Mayoritas di Asia, dimana Injil pertama di kabarkan. Tetapi, lambat laun agama
Kristen berubah menjadi Minoritas sementara Islam mendominasi perkembangan agama di Asia.
Dalam makalah ini
kelompok mengangkat bagaimana sejarah Perjumpaan Gereja dan Islam di Asia.
Banyak hal yang terjadi sehingga Agama Kristen menjadi minoritas di Asia. Dalam
Makalah ini kelompok membahas sebagian daerah yang dikuasai oleh agama Islam,
bagaimana keadaan umat Kristen pada masa itu, faktor-faktor yang membuat Gereja
mengalami kemunduran dan juga mengenai Perang Salib.
I.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
perkembangan Islam bertemu di Gereja ?
2. Apakah
yang menyebabkan Kemunduran kekristenan di Asia ?
3. Bagaimanakah
terjadinya Perang Salib ?
I.3
Tujuan Penulisan
Untuk memberikan
informasi sejarah tentang bertemunya Gereja dan Islam di Asia. Dan membuat
pembaca mengetahui apa yang terjadi dengan Kristen sehingga menjadi Minoritas
di Asia.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Perkembangan Islam[1]
Pada tahun 600M perluasan kekristenan dan pekabaran
Injil diseluruh dunia kelihatannya sudah mapan. Gereja dapat bertahan dan tidak
ikut bergoncang dengan hancurnya kekaisaran romawi di bagian Barat. Baik di
Afrika maupun di Asia umat kristen pada umumnya adalah orang-orang yang
berpangkat tinggi, gereja Nestorian diakui sebagai minoritas resmi di Persia
bersemangat mengabarkan Injil kearah Timur.
Masuknya agama Islam
membalikkan keadaan tersebut, dalam waktu 1 abad agama Islam berkembang seluas
agama Kristen. Islam menjadi agama negara dibeberapa negara yang berkuasa pada
zaman itu, dari pada negara-negara Kristen. Gereja berkurang dengan.
Muhammad adalah
pencetus lahirnya agama Islam yang lahir di Mekah ±57M dari keturunan suatu
suku Arab yang penting namun dalam lingkungan keluarga miskin karena ayahnya
meninggal sebelum ia dilahirkan. Pada tahun 610 Muhammad menyerukan kepada
masyarakat Mekkah untuk menyembah Allah yang Esa, dan membuang kepercayaan dan
perbuatan-perbuatan yang bersifat animistis. Ia tidak begitu saja diterima
sebagai Nabi melainkan menghadapi banyak tantangan.saat yang menentukan dalam
hidup Muhammad adalah “Hijrah” atau Migrasi ke Medina (Yathrib) pada tahun 622.
Di Medina ia mendirikan
masyarakat baru yaitu Umat Islam, dengan memadukan jalan peperangan dan
diplomasi, Muhammad menguasai Jazirah Arab. ketika ia kembali ke Mekkah pada
tahun 630, ia diakui sebagai pemimpin Rohani dan pemimpin Politik oleh seluruh
bangsa Arab, Muhammad Wafat pada tahun 632. Setelah Muhammad wafat, terjadi peristiwa-peristiwa
yang sangat mengagumkan di dunia Islam. Hanya dalam rentang waktu 8 tahun saja
(637-644M) bala tentara Islam telah berhasil merebut suatu cakupan wilayah yang
teramat luas yaitu mulai dari Mesir sampai ke bagian tengah Persia.
Agama Islam
mempersatukan suku-suku Arab dalam satu umat dengan satu kepercayaan dan satu
tujuan yaitu “Jihad” atau berjuang pada jalan Allah, konsep jihad termasuk di
dalamnya perang suci untuk menyebarkan nama Allah. menurut ajarah Alqur’an,
baik orang yang tewas atau mati syahid pada jalan Allah maupun orang yang
menang dalam membela Allah, memperoleh kemuliaan. Khalifah-khalifah (pengganti
Muhammad) menyerang negara-negara tetangga hingga menguasai seluruh daerah
Timur Tengah.
Ada dua negara besar
yang berkuasa di Timur Tengah sampai zaman itu, yaitu Roma dan Persia yang
memiliki peradaban tinggi serta kota-kota indah yang meraik minat orang Arab.
Perang Persia Byzantim pecah pada tahun 604 dan berlangsung sampai 630, tanah
Siria dan Palestina mengalami kerusakan karena menjadi medan peperangan.
Kekaisaran Byzantim dan kekaisaran Persia menjadi lemah dan kehabisan tenaga
akibat peperangan itu sehingga mudah diserang. Panglima-pangila yang ulung
memimpin bangsa Arab menyerang negara-negara disekitarnya dimulai dengan tanah
jajahan Byzantim, kota Damaskus (thn 635),seluruh negara Siria (thn 636), dan
kota Yerusalem (thn 638).
Pada tahun 651 bangsa
arab sudah mengalahkan kekaisaran Persia yang dijadikan negara Arab dengan
Ibukota Baghdad, di bawa pemerintahan khalifah dinasti Abbasiah negara tersebut
menjadi negara Arab yang terkuat, bangsa negara Arab menyerang Konstantinopel
Ibukota Byzantin, tetapi berhasil diusir oleh tentara kaisar Leo.
Meskipun demikian
dibawa dinasti Ummayah kekuasaan Islam meluas kearah barat di Afrika Utara.
Pada tahun 711 tentara arab masuk ke Spanyol dan dengan cepat menduduki seluruh
negeri lalu memasuki Perancis.
Dalam waktu 1 abad
pemimpin-pemimpin Islam telah menaklukkan seluruh wilayah keKristenan baik di
Afrika maupun di Asia. Pada abad ke-10 ada 3 kekaisaran Islam, di Asia, di
Eropa, dan di Afrika Utara, akibatnya perkembangan gereja menjadi berantakan.
Perluasan agama Islam
yang cepat pada abad ke-7 merupakan tantangan besar bagi keKristenan di Asia
bahkan yang terbesar dalam sejarah Gereja, di Arabia dan di Afrika umat Kristen
nyaris punah, di Siria dan Palestina gereja dibiarkan sebagai minoritas resmi
dalam sistem “Dhimmi”. Penyerbuan bangsa Turki, bangsa yang sangat kejam pada
abad ke-11 menambahkan penganiayaan, sedangkan perang salib dengan tujuan
membebaskan tanah suci akhirnya membawa penderitaan dan memperburuk hubungan
Kristen dan Islam.
II.2
Kemunduran Kristen di Asia
Berbagai faktor mempengaruhi kemunduran
Kekristenan di Asia. Gereja dilemahkan oleh beberapa pertikaian dan persaingan
para pemimpin yang bermain politik dalam gereja timur seperti juga yang terjadi
dalam gereja Barat. Selain itu gereja juga kurang kuat karena tersebar begitu
luas di Asia sehingga umat Kristen hidup terpencar-pencar.
Salah satu faktor utama
yang mempengaruhi kemunduran gereja adalah, penganiayaan. Pada abad ke-4
penganiayaan di Persia berlangsung selama 40 tahun secara kejam dan sistematis,
yang memusnahkan kepemimpinan gereja. Penganiayaan jangka panjang dengan cara
tidak langsung melalui penindasan sosial, politik dan ekonomi, dibawa
pemerintahan Islam melemahkan gereja perlahan-lahan sehingga visi untuk
pekabaran Injil lama-kelamaan mengalami kemunduran.[2]
Penindasan Sosial dan
Ekonomi, dibawah pemerintahan Islam melemahkan gereja, penderitaan orang
Kristen mencapai puncak yang paling dahsyat dengan pembunuhan besar-besaran
oleh tentara Tamerlan, akibatnya gereja Asia hampir hilang. Kecuali, di Siria,
India Selatan, dan beberapa jemaat kecil yang terpencar-pencar di Asia. Hal ini
menyebabkan Kekristenan di taklukkan oleh bangsa Arab/Islam.
Dua alasan penting
menjadi penyebab kekristenan dunia berhasil diruntukan oleh bala tentara Islam,
yaitu[3] :
1.
Ini bukanlah alasan
yang utama tetapi Kekristenan dapat ditaklukan dengan mudah dan dalam waktu
yang teramat singkat sekiranya pokok persoalnya terkait dengan isu politik
ataupun militer. Kekuatan adidaya dunia, yakni kekaisaran Romawi dan
kemaharajaan Persia sudah tidak berdaya lagi setelah keduanya saling berperan
sepanjang hampir 25 tahun (606-630M). Peperangan tersebut telah menghabiskan
kekayaan serta sumber daya Roma dan Persia. Akibatnya tidak ada tersisa lagi
kekuatan yang memadai untuk membendung serangan tersebut
2.
Persoalan isu-isu
politik itu akhirnya memicu isu-isu lain yang terkait dengan ajaran imam.
Perbedaan pendapat tentang kristologi telah meruntuhkan kesatuan dan persatuan
agama Kristen. Orang-orang Kristen saling mencela, menghina, bahkan saling
menindas antar sesama saudara yang memiliki pemahaman Teologi yang berbeda.
Karena mereka saling bertentangan dalam pemahamanan Teologis, maka rusaklah
kesatuan tubuh Kristus. Kemunculan Islam di Arabia membuat gereja terbagi-bagi
menjadi 4 aliran umum yang saling bertentangan, diantaranya :
·
Pihak Nestorian, yang
menekankan tentang perbedaan diantara Firman ilahi dan Yesus insani.
·
Pihak Kalcedon, mereka
menganut ajaran bahwa Yesus itu satu oknum dalam dua tabiat. Ajaran itu dianut
oleh Gereja Ortodox Yunani.
·
Kaum Monofisit Ortodox,
mereka mempunyai rumusan tentang Yesus yaitu “Satu Pribadi yang Berinkarnasi
berasal dari dua tabiat”
·
Kaum Monofisit Extrem,
mengajarkan Bahwa kemanusiaan Yesus sudah hilang, dan terhisap oleh
Keilahiannya.
II.3
Perang Salib[4]
Umat Kristen dan umat Islam hidup
berdampingan secara damai di daerah Timur Tengah selama beberapa abad, keadaan
itu terancam pada abad ke-11 oleh bangsa-bangsa dari luar yang bersifat agresif
dan suka berperang, yang mengakibatkan hubungan Kristen dan Islam hancur sampai
sekarang. Bangsa Turki Seljuk yang beragama Islam adalah bangsa pengembara di
Asia Tengah yang kejam. Pemimpin dari bangsa ini mengambil alih kausa Politik
sebagai sultan dan menmpatkan khalifat menjadi pemimpin keagamaan negara, tentara
bangsa ini menaklukkan Siria, Palestina dan mesir, kemudian menyerang
kekaisaran Byzantim. Pada tahun 1071 mereka menghancurkan tentara Byzantim di
Armenia dengan menagkap kaisarnya kemudian maju menyebrangi wilayah Asia kecil.
Setelah beberapa tahun terjadi peperangan kaisar Byzantim mengirim surat kepada
sri paus, memohon bantuan umat Kristen yang ada di Barat.
Pada tahn 1095, paus
urban II memanggil semua orang Kristen
untuk mengangkat senjata dibawa tanda Salib untuk melancarkan perang suci dan membebaskan
tanah suci serta melepaskan kekaisaran Byzantim dari tangan Islam.
Motivasi agama
mempunyai peranan yang cukup penting dalam penyebab terjadinya perang salib.
Orang Kristen yang pernah diganggu oleh orang Turki sewaktu bersiarah ke
Yerusalem. Serangan Islam terhadap Konstantinopel secara tidak langsung
mengancam seluruh wilayah Eropa termasuk di dalamnya seluruh dunia Kristen
terancam bahaya. Seruan peperangan oleh Paus yang mengatakan “Itulah Kehendak
Tuhan” menimbulkan keinginan yang tinggi untuk berjuang demi nama Tuhan,
seperti pada zaman Perjanjian Lama bagaimana bangsa Israel berjuang menguasai
tanah yang dijanjikan.
Para prajurit salib
juga mempunyai motivasi campuran, yaitu mereka berbondong-bondong masuk tentara
Kristus dengan tujuan ingin menyerahkan diri kepada Tuhan dalam perang
pembebasan ada juga yang ingin mendapatkan penghapusan dosa dan ada pula yang
hanya mencari nama dan kekayaan.
Perang salib yang
namanya diambil dari tanda salib, dipersai dan bendera tentara Kristen
merupakan serangkaian penyerbuan militer selama dua abad lebih yang awalnya
berhasil mencapai tujuan tetapi kemudian akhirnya gagal, yang mengakibatkan
penduduk di negara yang mau dibebaskan itu menderita.
Pasukan perang salib
pertama bekumpul secara spontan tetapi tidak sampai ke Palestina. Umat Kristen
mendirikan 4 negara Kristen di daerah Siria dan Palestina dengan Ibukota
Edessa, Anthiokhia, Tripoli dan Yerusalem.
Umat Kristen di Eropa
kurang bersatu dan kurang mampu dari segi militer untuk mengalhkan pasukan Islam,
perang salib selanjutnya tidak berhasil mempertahankan atau merebut
daerah-daerah yang pernah direbut pada permulaan peperangan. Umat Kristen sudah
gagal sama sekali dalam perang mereka tidak berhasil membebaskan tanah suci
khususnya Yerusalem.
Perang salib berhasil
menghalangi untuk sementara waktu, penaklukan kekaisaran Byzantim oleh pasukan
Islam. Kemudian pada tahun 1453 kota Konstantinopel dengan mudah di rebut oleh
pasukan Ottoman dari Turki.
BAB III
PENUTUP
III.3 Kesimpulan
Perjumpaan agama Islam dan Kristen
menimbulkan kemerosotan agama Kristen dia Asia dan Islam menang dalam
peperangan yang merebut tanah suci. Kaum muslim percaya bahwa kemenangan mereka
atas kaum Kristen serta kemakmuran telah membuktikan bahwa Allah memihak kepada
Islam.
Kemunduran Kristen
terjadi karena penganiayaan dari agama Islam. Sehingga kekristenahn mengalami
kemorosotan yang drastis pada abad ke-4. Sehingga agama Kristen menjadi
minoritas di Asia khususnya di Timur Tengah hingga saat ini kita dapat melihat
dengan nyata, bahwa agama Kristen masih menjadi Minoritas dan agama Islam
menjadi Mayoritas. Dan itupun terjadi di
Indonesia sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Ruck Anne, Sejarah Gereja Asia, BPK Gunung Mulia, 2013
Culver Jonathan .E, Sejarah Gereja Asia, Biji Sesawi, 2014
0 Comments