BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Abad
ke-19 bagi AS sebagai “The Protestant Century”. Memasuki abad ke-19,
kekristenan Amerika terutama bercorak Protestan. Warna
Puritan-Pietis-Injilianya lebih mencolok daripada di Eropa. Sementara itu hanya
sebagian kecil saja penduduk yang terdaftar sebagai anggota gereja resmi,
sekalipin negeri itu pada abad ke-18 sudah mengalami Kebangunan Besar gelombang
pertama. Berarti dampak kebangunan rohani itu lebih terjelma dalam bentuk
persekutuan-persekutuan yang indenden dan tidak formal.kemajemukan dan
kebebasan beragama itu semakin nyata akibat pengaruh rasionalisme dan deisme[1].
Abad ke-19 juga merupakan masa
ekspansi geografis dari bangsa Amerika yang baru terbentuk itu, berbarengan
dengan ekspansi gereja-gereja mereka. Keberhasilan ini melahirkan optimisme
yang besar, yang biasanya diberi cap keagamaan, sehingga timbul pemikiran bahwa
AS adalah “bangsa pilihan Allah”. Optimisme dan rasa kejayaan sebagai bangsa
yang bergaung dengan wawasan post-milenialisme ini didukung pula oleh beberapa
paham serta kekuatan teologis dan filosofis lainnya.
Semangat nasionalisme baru,
kesadaran akan milenium yang sudah berlangsung, semangat aktivisme yang
didasarkan pada penekanan yang kuat atas prakarsa manusia, serta realisasi dan
kasih pengampunan Allah bagi semua orang, menghasilkan dampak yang jelas bagi
kehidupan gereja.[2]
Pada awal abad ke-19 di kalangab
kaum “Injili” terdapat penekanan yang kuat atas penelaahan bagian-bagian
Alkitab yang berbicara mengenai Advent Kedua, yakni kedatangan Tuhan Yesus yang
kedua kali, dan eskaton. Banyak dari mereka yang mengambil bagian dalam
penalaahan ini menjadi yakin bahwa kedatangan kembali Kristen dan Hari
Penghakiman akan segera tiba. Dan milenium pun akan mulai. Salah satu tokokh
utama di Amerika yang menganut paham pra-milenialisme ini adalah William
Miller. Advent
dimulai sebagai gerakan antar - denominasi . Pemimpin paling vokal nya adalah
William Miller.[3]
I.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah terjadinya Aliran Advent hari ketujuh ?
2.
Siapakah yang menjadi Pelopor-pelopor dari Aliran Advent ?
3.
Apakah pokok-pokok Ajaran dari Aliran Advent hari ke tujuh ?
4.
Bagaimana Pandangan Teologis Anda dengan Aliran Advent hari ke tujuh ?
I.3 Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah ini, untuk mengkaji kembali tentang sejarah,
tokoh-tokoh, dan ajaran-ajaran yang ada di Aliran Adventis. Mengetahui
bagaimana penekanan Teologis dari aliran Advent sendiri dan juga yang menjadi
pokok-pokok dalam Aliran tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1
Sejarah munculnya dan berkembangnya Aliran Advent
Pada awal abad ke-19 banyak orang Kristen termasuk di dalamnya kalangan Baptis, Presbiterian, Metodis, Lutheran, Anglikan, Kongregasionalis melakukan studi mendalam tentang
Daniel 8. Para penyelidik Alkitab itu mengharapkan beberapa kejadian
yang sangat penting akan terjadi sehubungan dengan nubuatan 2300 petang dan
pagi dalam Daniel 8. Salah satu kelompok yang menonjol dalam penyelidikan ini
dipimpin William Miller, seorang
anggota Gereja Baptis.
Mereka percaya bahwa Yesus akan datang ke bumi pada tanggal 22 Oktober 1844.
Belakangan pengikut-pengikut Gerakan Miller ini menyadari bahwa mereka telah
keliru menafsirkan hari kedatangan kembali Yesus, dan menyebut hari
yang mereka harapkan Yesus akan datang sebagai "Hari Kekecewaan".
Adventisme mulai dari gerakan
antar-denominasi. Pemimpin yang paling berpengaruh adalah Willam Miller.
Sekitar 50.000 dan 100.000 orang di Amerika Serikat mendukung prediksi Miller
tentang kedatangan Kristus. Setelah “Great Disappointment” Kekecewaan besar,
dari 22 Oktober 1844 banyak orang dalam gerakan menyerah dengan aliran Advent.
Dari mereka yang tersisa Advent, kebanyakan menyerah percaya untuk tanggal 22
Oktber, namun mereka tetap mengira-ngira bahwa kedatangan Yesus sudah dekat.
Dari mereka yang bertahan setelah
tangga 22 Oktober, banyak yang menyatakan Yesus akan datang bukan secara
harafiah tetapi “spiritual”, dan akibatnya sehingga dikenal sebagai
“spiritualizers”. Sebuah minoritas kecil menyatakan bahwa sesuatu yang konkrit
akan terjadi pada tanggal 22 Oktober. Tetapi pemikiran ini sudah salah
diartikan. Sudut pandang ini kemudian muncul dan mengkristal dengan gereja
Advent hari ketujuh.[4]
II.2 Tokoh-tokoh yang mempelopori
Aliran Advent
Ajaran
Advent ini tidak akan menjadi suatu aliran yang besar kalau tidak ada yang
mempelopori berkembangnya ajaran ini. Sekarang akan dibahas tentang tokoh-tokoh
yang mempelopori munculnya dan berkembangnya aliran Advent hari ketujuh. Antara
lain :
1. William
Miller
2. Hiram
Edson
3. Joseph
Bates
4. Ellen
Gould Harmon White
II.2.1 William Miller (1782-1849)
William
Miller, lahir 15 Februari 1782 di Pittsfield, Massachuasetts. Ayahnya adalah
seroang Kapten dari American Revolution, dan ibunya Paulina saudara dari
Elnathan Phelps. Ketika dia berumur 4 tahun, keluarganya pindah ke New York.
Miller belajar di rumah yang menjadi gurunya adalah ibunya sendiri hingga ia
berumur 9 tahun. Miller menikah dengan Lucy Smith dan pindah di dekat kampung
halaman Lucy di Poultney.[5] Di
sini ia bekerja sebagai pembantu Gambar II.2.1 William M
sherif.
Melalui pergaulannya dengan sejumlah warga masyarakat terkemuka yang menganut
deisme, Miller meninggalkan keyakinan agamanya dan menganut deis. Tahu 1812-1814 terjadi perang Inggris dan Miller
diangkat menjadi seorang tentara berpangkat kapten. Miller saat itu menjadi
kecewa akan deisme yang dianutnya, karena dengan pengalaman berperang yang
dialaminya dia menyadari bahwa manusia itu memiliki kodrat untuk berdosa.
Kemenangan yang diraih AS dalam perang tersebut membuat Miller yakin bahwa
Allah menaungi dan memberikati Amerika seperti “bangsa pilihan” Israel.[6]
Setelah perang, and setelah dia mengundurkan diri dari tentara pada tanggal 18
Juni 1815, Miller kembali ke Poultney. Setelah itu ia dan keluarganya kembali
lagi ke Low Hampton.[7] Miller mengikuti kegiatan-kegiatan
salah satu jemaat Gereja Baptis, sekalipun dia belum menjadi anggota resmi dari
gereja Baptis.
Pada tahun 1816, ketika Miller
membacakan khotbahnya berdasarkan Yesaya 53 “Hamba Allah yang Menderita” di
tengah-tengah jemaat itu, Miller mengalami pertobatan, lalu menjadi anggota
penuh Gereja Baptis. Berkat dari tantangan dari rekan-rekannya menganut deisme[8],
ia mulai menekuni Alkitab secara intensif, dengan maksud dan tujuan supaya ia dapat membenarkan keputusannya
untuk menerima iman Kristen. Setelah penelitian yang dia lakukan selama dua
tahun Miller berkesimpulan bahwa menurut Alkitab Advent Kedua itu bersifat
pra-milenial, bukan post-milenial. Itu akan berlangsung pada masa kehidupan
ini, sehingga dunia perlu segera bertobat sebelum Kristus datang kembali dalam
waktu yang dekat.
Pada tahun 1818 Miller sudah yakin
akan kebenaran ‘penemuannya’[9]
ini, namun ia masih menguji penemuan ini selama lima tahun lamanya, dengan
memperhadapkannya pada segala kemungkinan keberatan dan perbaikan. Tahun 1823
ia memang sudah yakin dengan kebenaran akan perhitungannya, kemudian Miller
mulai menyampaikan dengan hati-hati kepada sejumlah kenalan dan sanak
keluarganya, dan juga kepada beberapa pendeta (dengan harapan agar mereka sebagai yang berwewenang menyampaikan berita
Advent Kedua Kristus itu pada seluruh umat).
pada suatu sabtu pagi di tahun 1831, Miller
merasakan adanya suara desakan dalam batinnya, lebih dari yang dahulu :
“Pergilah, dan beritakanlah itu kepada dunia”! Kemudian Miller mendapat
undangan dari sekelompok warga jemaat Baptis di Dreden untuk mengemukakakn
pandangannya tentang nubuatan pada kitab Daniel itu. Miller berkhotbah, dan
khotbahnya itu banyak membuat banyak jemaat baru berdiri, dan banyak orang
yakin akan kebenaran perhitungannya itu. Kemudian Miller mendapat lisensi
berkhotbah dari gereja Baptis.
Para pengikut Miller, yang disebut
kaum Millerit, datang dari berbagai gereja, jadi bersifat inter-klonfesional;
tetapi yang terbanyak adalah dari kalangan Metodis, dan beberapa ratus di
antaranya adalah pada pendeta, dan mencapai puncaknya pada tahun 1843 dan 1844
dan sudah mulai terbentuk beberapa persekutuan atau jemaat baru dengan nama
‘jemaat Advent’, dengan anggota jemaat sekitar 50.000.
Pada awalnya Miller agak ragu
menentukan tanggal yang tepat dari Advent kedua, akan tetapi setelah tahun 1843
berlalu tanpa peristiwa yang berarti, maka pada tanggal 4 Februari 1844 Miller
menulis artikel pada majalah Signs of
Times bahwa itu akan berlangsung antara tanggal 21 Maret 1843 dan 21 Maret
44. Para pengikutnya pun heboh. Mereka meninggalkan pekerjaan, menjual harta
benda atau membagikannya kepada orang miskin, lalu berkumpul di kemah-kemah
dengan hati yang berdebar menunggu “Hari Mulia” itu. Sampai pada hari itu
berlalu tidak ada yang terjadi. Banyak pengikut Millerpun mengundurkan diri
karena mereka kecewa.
Sementara itu para pengikut Miller
mencoba mengutak-atik Alkitab, jangan-jangan ada petunjuk baru yang sekaligus
meralat pendapat semula. Para pertemuan mereka bulan Agustus 1844, diumumkanlah
tanggal baru 22 Oktober 1844. Semula Miller enggan menerima hasil perhitungan
itu. Namun akhirnya ia menerima dan ikut mewartakan bahwa Kristus akan datang
kembali pada tanggal 22 Oktober 1844. Pada tanggal 22 Oktober, ribuan orang
berkumpul di Rochester, New York, di kemah-kemah, di lapangan terbuka, atau di
rumah-rumah ibadah, memandang ke langit menanti kedatangan Kristus. Orang
merasa bingung, terpukul dan terhina. William Miller kembali mengaku bahwa
pengharapan kaum Adventis akan kedatangan Kristus itu terbukti prematur.
Tanggal 22 Oktober itu jadinya disebut ‘Kekecewaan Agung’.[10]
Gambar II.1.1 Penafsiran Miller akan 2300
hari, dan kedatangan Kristus Yesus.
Penafsiran
Miller kemudian direvisi dengan pendapat yang menjelaskan bahwa pada hari itu
Yesus memasuki ruang maha suci di Bait Suci surgawi dan memulai penghakiman
dunia ini. Di bait suci surgawi itu
Yesus Kristus memulai pekerjaan penghakimannya demi keselamatan manusia sebab
“Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang
kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.”
(Ibrani 7:25). Orang-orang Advent percaya bahwa Yesus akan segera datang,
tetapi tidak seorangpun tahu kapan harinya.
Miller
mengakui kesalahannya untuk tidak hanya menantikan kedatangan Tuhan tetapi juga
memperhitungkan tanggallnya. Banyak orang meninggalkan gerakan adventis. Akan
tetapi sebagian kecil pengikut-pnegikutnya tetap bertahan dan mencari merbagai
macam-macam alasan mengapa Kristus tidak datang . antara lain dikatakan bahwa
penundaan kedatangan ini merupakan pencobaan bagi orang-orang percaya.
Gereja-gereja mulai mengucilkan mereka yang tidak meninggalkan gerekan
adventis, termasuk Miller, sehingga mulai dibentuk gereja-gereja adventis, yang
tetap menantikan tuhan dalam waktu dekat, tetapi tanpa menetapkan tanggalnya
lagi.[11]
Sekitar
20 tahun pengikut-pengikut Miller tersebar di Amerika Serikat tanpa
terorganisir. Pengikut-pengikut Gerakan Miller ini antara lain: James White,
Ellen G White, dan Joseph Bates. Pada tanggal 23 Mei 1863 sebagian pengikut
Gerakan Miller secara resmi membentuk organisasi gereja yang bernama General Conference of Seventh-day
Adventists di Battle Creek, Michigan dengan anggota sebanyak 3.500 orang.
Melalui penginjilan yang intensif, Gereja Advent berkembang hingga ke seluruh dunia. Pada tahun 1903
kantor pusat denominasi ini pindah ke Tacoma Park, Maryland. Tahun 1989 hingga
sekarang, kantor pusat Gereja Advent berada di 12501 Old Columbia Pike, Silver
Spring, MD 20904, AS.[12]
William Miller meninggal pada
tanggal 20 Desember tahun 1849 di Hampton, New York diwaktu ia berumur 67
tahun.[13]
II.2.2 Hiram Edson
Hiram
Edson (1806-1882) yang meneruskan dari Gereja Advent hari ke Tujuh. Isteri
Edson meninggal pada tahun 1839, meninggalkan Edson dengan ketiga anaknya.[14]
Banyak dari pengikut Millerit yang meninggalkan persekutuan Adventis itu dan
kembali ke gereja masing-masing, sehingga sempat terjadi “vacum”, Edson adalah
salah satu pengikut yang tetap setia kepada Miller dan tetap
Gambar
2.2 Hiram E. Menganut pengajaran Miller[15].
Edson mengemukakan pendapat bahwa tanggal yang ditentukan untuk kedatangan
Tuhan pada tahun 1844, tidak salah. Pada tanggal ini Kristus telah membersihkan
Bait Suci di sorga dan menjadi raja di sana. Lebih lanjut Edson menekankan
bahwa orang-orang Kristen yang benar harus merayakan hari Tuhan bukan pada hari
Minggu, tetapi pada hari Sabtu (sabat) sesuai dengan Kesepuluh Hukum. Gagasan
ini diambil alih dari Gereja Baptis Hari Ketujuh dan kemudian dipakai juga
untuk menjelaskan mengapa Kristus belum datang ke dunia. Ia menunggu sampai
gereja yang benar, yaitu yang merayakan Sabat, terkumpul seluruhnya.[16]
Dalam ajaran gereja Adventis hari
Ketujuh yang disusun kemudian, pada hari itu Kristus memulaikan ‘penghakiman
penyelidikan’ (investigative judgment).
Asng Juruselamat mulai menetapkan siapa yang layak mengampiri hadira Allah, dan
Ia akan melangsungkan pelayanan ini sampai tiba waktunya ia datang kembali
secara pribadi ke bumi ini. Jadi di satu pihak kaum Adventis mengakui bahwa
perhitungan Miller banyak yang tepat, tetapi ia keliru menafsirkan tanggal yang
tepat dari Advent Kedua.
Sempat ada pendapat bahwa yang dapat
dipertimbangkan hanyalah mereka yang sebelum 22 Oktober 1844 sudah percaya akan
kesengeraan kedatangan Kristus itu. Setelah itu peluang ditutup. Pendapat ini
disebut “gagasan pintu tertutup”. [17]
II.2.3 Joseph Bates
Josph
Bates lahir 8 July 1792, di Rochester, Massachusetts. Ayahnya juga bernama
Joseph. Ayah Joseph menjadi relawan di “Revolutionary War” dan ibunya adalah
saudara dari Barnabar Rye dari Sandwich, Massachusetts. Tahun 1793, keluarga
Bates pindah ke bagian New Bedford, Massachusetts yang akan menjadi kotapraja
dari Fairhaven pada tahun 1812. Pada Juni tahun 1807.[18]
Sementara
penafsiran Hiram Edson atas ‘
Gambar
2.3 Joseph B pembersihan Bait Suci Allah’ menjadi
semakin populer, tumbuh pula satu kelompok dan keyakinan baru lagi, The Sabbatarian
Adventis,
yang terutama dipelopori oleh seorang mantan nakhoda, Joseph Bates. Bates
sependapat dengan Edson, ia menekankan bahwa hari perhentian dan peribadahan
adalah hari Sabat (Sabtu), sesuai dengan titah keempat dalam Dasa Titah.
Bersamaan dengan itu ditekankannya pula pentingnya menjaga kesucian hidup lewat
penerapan berbagai larangan dan pantangan, seperti : bersumpah, mencuci pada
hari sabat, merokok atau bergusi, minum Alkohol dll. Kelak pemahaman ini juga
ditampung dalam ajaran dan praktif Gereja Advent Hari ketujuh, dengan
memperkuat alasannya: umat kristiani harus menjaga kesucian tubuhnya sebagai
Bait Allah atau Bait Roh Kudus. Dengan demikian bertambah pulalah satu lagi
pemahaman atas arti ‘pemberih Bait Suci Allah’[19]
II.2.4
Ellen Gould Harmon White
Ellen
G White dan adik kembarnya lahir tanggal 26 November 1827, dari pasangat Robert
dan Eunice Harmon. Pada usia sembilan tahun, suatu sore ketika pulang dari
sekolah, dia terluka para di wajahnya oleh lemparan baru yang dilemparkan oleh
teman sekelasnya. Selama tiga minggu ia tidak sadar, dan dalam tahun-tahun
berikutnya ia sangat menderita akibat cedera serius pada hidungnya. Pendidikan
forman Ellen berhenti. Mengenang peristiwa itu ia kemudian membuat sebuah
tulisan.[20]
Pada tanggal 26 Juni 1842, atas permintaanya dia diabptis dengan cara
diselamkan di Casco Bay, Portland. Pada hari yang sama ia diterima sebagai
anggota Gereja metodis.[21]
Ellen
Gould Harmon White dianggap sebagai peletak dasar Adventisme, namun tokoh yang
kemudian dipandang paling besar di antara para perintih aliran Adventis adalah
Ellen sendiri.
Menjelang
22 Oktober 1844, Ellen dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri menyambut
kedatangan kembali sang Juruselamat. Selama berminggu-minggu petobat muda ini
berdoa dengan tekun dan menguju pikiran dan perasaannya yang terdalam. Ketika
hari yang dinantikan itu berlalu tanpa mujizat kedatangan Yesus Kristus, Ellen
menjadi sangat kecewa. Namun ia tetap yakin bahwa tanda-tanda zaman telah
mengisyaratkan bahwa “akhir seagala sesuatu telah sangat dekat”, sehingga ia
tetap bersikukuh melanjutkan persiapannya menyongsong hari kedatangan Kristus.
Ellen
meneruskan pandangan-pandangan dari Hiram Edson. Ellen, yang adalah seorang
bekas Metodis. Melalui nubuatan-nubuatannya ia memberi arah kepada
pengikut-pengikutnya. Nubuat-nubuat ini dianggap berasal dari Roh Kudus dan
menurut Gereja Adven membantu banyak untuk mengerti Alkitab. Yang mencolok
dalam tulisan-tulisan Ellen adalah, selain pendapat-pendapat mengenai akhir
zaman dan Sabar, ajaran kesehatan, yang mengaitkan hukum-hukum Perjanjian Lama
mengenai makanan dengan teori-teori tentang kesehatan.[22]
Pada
Desember 1844 Ellen bersekutu dalam doa dengan empat wanita lainnya. Pada saat
berdoa itu ia mengaku menerima penglihatannya yang pertama. Gadis tujuhbelas
tahun itu berkata bahwa kuasa Allah berdiam di dalam dirinya.
Penglihatan,
“Roh Kudus menimpake, dan aku merasa membubung makin tinggi, jauh di atas bumi
yang gelap. Aku merasa dikitari oleh cahaya. Kulihat lorong panjang yang lurus
dan sempit, mengarah tinggi ke atas bumi. Di bawah pimpinan Allah umat Adventis
berjalan menuju kota sorgawi. Sebagian jatuh di tengah jalan, namun 144.000
berhasil menyebreangi lautan kaca hingga tiba depan gerbang kota itu. Ketika
mereka tiba, Yesus, sang Anak Manusia, mengangkat tangan-Nya yang berkuasa dan
mulia itu. Membuka gerbang mutiara itu, dan menyambut mereka yang layak untuk masuk
itu. Setelah diberi kecapi emas, 144.000 orang itu berhimpun di dekat pohon
kehidupan dan singgasana Allah, memegang kecapi emas masing-masing, duduk
memandangi kemuliaan kota sorgawi itu.” Setelah itu, lanjutnya, ada malaikat
yang berkata pada Ellen, “Engkau harus kembali ke bumi, memberitahukan kepada
orang lain apa
yang
diwahyukan kepadamu.”
Setelah
Ellen memberitahu kepada sekelompok kecil kaum Adventis di Portland bahwa ia
telah menerima penglihatanyang mulia itu, mereka bersepakat mendukung Ellen
bahwa itu adalah terang dari Allah. Sesudah Ellen mendapat penglihatannya yang
pertama, ia mengaku menerima sejumlah penglihatan lain. Para pengikutnya
memperhitungkan bahwa ia menerima sekurnag-kurangnya 2.000 penglihatan.
Setelah itu kemudian Ellen berkenalan
dengan pandangan Kiram Edson tentang apa yang terjadi pada tanggal 22 Oktober
1844. Ellen mengaku mendapat penglihatan kembali, Ellen membenarkan pandangan
Edson itu. Di lain pihak Bates, Edson, dan lain-lain menyimpulkan bahwa Ellen
G. White memiliki karunia nubuat. Bagaikan nabi di Perjanjian Lama. Ellen bukan
hanya seorang pengkhotbah dan pelihat ataupun nabiah yang ulung, melainkan juga
penulis yang prosuktif. Ia menulis sekitar 60 buku dan sekitar 4.600 artikel.\
Bagi kaum Adventis tulisannya yang
paling bermakna dan berwibawa adalah kelima jilid kamentar Alkitab, yang diberi
judul Conflick of Ages. Kaum Adventis
tidak hanya memandang tulisan-tulisan Ellen sebagai pelengkap atau alat bantu
untuk memahami Alkitab. Sehingga kaum Adventis membaca Alkitab di bawah terang
tulisan Ellen.[23]
II.3
Perkembangan dan Perluasan Gereja Adventis
Pada
awalnya Gerakan Adventis ini semula terwujud dalam persekutuan yang informal,
dan namanya pun belum ada yang pasti. Tetapi sejak 1855 mereka sudah menetapkan
semacam kantor pusat mereka di battle Creek, Michigan dan Ellen semakin
memegang kepemimpinan, termasuk juga dalam perumusan masalah. Hampir setiap
aspek kepercayaan dan aktivitas persekutuan ini didorong dan diilhami oleh
penglihatan ataupun fatwa dari Ellen White. Pada tanggal 1 Oktober 1860 nama Sevent-Day Adventisi menjadi resmi dan
pada tahun 1903 kantor pusat dari Gerakan Aliran Advent ini berlokasi di Takoma
Park, Washitong DC.
Dari Battle Creek dan Washington DC
disusunlah strategi pengembangan dan penyebarluasan jaringan gerakan dan gereja
Advent ini ke seluruh dunia. Khususnya di Indonesia yang akan dibahas.[24]
II.3.1 Sejarah Gereja Advent di
Indonesia
Gereja
Advent pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1900. Seorang pendeta Metodis
Amerika bernama R. W. Munson[25],
yang telah bekerja di Birma dan di Singapura, rumah sakit Advent di Amerika.
Atas permintaannya ia menjadi misionaris Advent di Asia Tenggara, lalu pada
tahun 1900 ia menetap di Padang. Dari Padang, ajaran Advent dibawa ke Tanah
Batak oleh Immanuel Siregar[26],
di padang Munson mengalami perlawanan sengit, ia pindah ke Sumatera Utara dan pada
tahun 1904 membuka pekerjaan penginjilan di kota Medan.
Di pulau Jawa, Adventisme pertama
kali disebarkan di Surabaya tahun 1906 oleh “Sister” Petra Tunheim, seorang
misionaris dari Australia. Pada tahun 1912, Gereja-gereja Advent yang pertama di Indonesia dibentuk di Sumberwekas, Jawa Timur dan di Kramat Pulo, Jakarta Pusat. Sister Tunheim menjadipenyelia pengabar penginjil di Jawa Barat. Pada masa itu, pemerintah
Belanda masih melarang pengabar penginjil ganda, sehingga upaya membuka pusat
misi di Sukabumi dan di Bandung gagal. Tahun 1910 diterbitkan sebuah majalah
bernama Oetoesan Kebenaran Melajoe atas
usaha Sim Gee Nio, seorang penginjil dari Singapura. Majalah itu
kemudian tahun 1917 berganti nama menjadi Pertandaan Zaman. Gereja Advent masuk
ke Minahasa tahun 1921 dengan dibaptisnya Samuel Rantung dan seorang pemuda Sunda bemama M.E. Diredja, ke Maluku tahun 1922 dengan dibaptisnya P. Pietersz, seorang mantan tentara asal Saparua yang telah menjadi guru
Injil Advent di Jawa, ke Tapanuli tahun 1921, ke Lampung tahun 1926, dan Kalimantan. Pertumbuhan Gereja Advent di Indonesia maju pesat,
sehingga pada tahun 1929 wilayah itu dilepaskan dari Malayan Union (Uni Malaka) dan menjadi "Union" tersendiri. Pada
tahun itu juga dibuka Sekolah Pendidikan di Cimindi, pengikut Advent di Indonesia sudah hampir 3.000 orang.
Mereka kebanyakan Tionghoa, lndo-Eropa, dan dari suku-suku yang sudah
dikristenkan, seperti Batak, Minahasa, dan Ambon. Dalam tahun 1930- an,
pemerintah Hindia Belanda tidak menghalangi lagi pekerjaan Adventis. Pada masa
Perang Dunia II, para misionaris dari luar negeri itu ada yang meninggal dalam
kamp tahanan.[27]
II.4 Sistem
Organisasi Serta Pembinaan Pelayan Dan Warga
Pemerintahan
atau kepengurusan Gereja Adventis mengenal sistem perwakilan. Masing-masing
jemaat mengurus diri sendiri melalui para pejabatnya, yang mencakupi rohaniwan
dan warga gereja. Para pelayanan lokal: penatua, diakon/es dan pemimpin
lainnya.
Setiap unit pelayanan, kecuali di
jemaat lokal, memilih pejabat penuh-waktu untuk berbagai tugas gerejawi.
Pendeta-pendetanya adalah tamatan seminari atau college Adventis dan
ditahbiskan setelah dua tahun atau lebih masa persiapan. Sama seperti di banyak
gereja lain, pendeta yang sudah ditahbiskanlah yang berwewenang melayankan
baptisan, Perjamuan Kudus dan pemberkatan Nikah.[28]
Dalam gereja Masehi Advent Hari
ketujuh ada empat tingkat dasar konstituante yang dimulai dari orang percaya
secara perorangan hingga pada organisasi pekerjaan gereja sedunia:
1. Gereja
setempat, suatu badan orang-orang percaya yang terorganisasi dan bersatu
2. Konferens
atau daerah setempat, suatu badan yang terdiri dari gereja-gereja yang
terorganisasi di sautu negara bagian, provinsi atau wilayah.
3. Uni
Konferens atau Uni Mission, suatu badan yang terjdiri dari konferens-konferens
atau daerah-daerah di dalam satu wilayah yang lebih besar.
4. Divisi
suatu badan yang terdiri dari uni-uni di dalam satu wilayah yang lebih besar.
5. General
conference, unit organisasai terbesar, yang mencakup sel,uruh uni di seluruh
dunia. Divisi adalah bagian yang General conference yang memiliki tugas
administratif yang ditugaskan di wilayah geogratif tertentu. Pimpinan pusat
Gereja Advent terdapat di Maryland, Amerika Serikat.
Kantor Pusat Gereja Advent di Indonesia kawasan barat terletak di Gedung Pertemuan Advent, Jl. MT
Haryono, Blok A, Kav 4-5, Jakarta
Selatan 12810, dan Kantor Pusat Gereja Advent di Indonesia kawasan
timur (East Indonesia Union Conference) terletak di Jalan Sarapung No. 31, Manado 95111, Sulawesi
Utara.
Seseorang
dapat menjadi anggota Gereja Advent setelah menerima Baptisan pencelupan penuh. Baptisan hanya
dilakukan setelah calon anggota menyelesaikan pelajaran Alkitab dan telah
menerima pengajaran tentang apa yang gereja percayai.
Pada
tanggal 30 September 2013, anggota Gereja Advent yang dibaptis berjumlah
18.028.769 orang. Dalam dekade terakhir, sekitar satu juta orang per
tahun bergabung dengan gereja Advent, melalui pembaptisan dan pengakuan
iman. Gereja Advent adalah salah satu organisasi keagamaan yang
paling cepat berkembang di dunia. Perkembangan Gereja ini terutama terjadi di negara-negara berkembang. Menurut laporan
resmi Gereja Advent, keanggotaan gereja sekitar 1 juta orang antara tahun 1955
dan 1961, dan mencapai 5 juta orang pada 1986. Pada awal abad ke-21 Gereja ini
memiliki keanggotaan 10 juta orang yang berkembang menjadi 14 juta orang pada
tahun 2005, dan 16 juta orang pada tahun 2009. Dalam laporan tersebut
dijelaskan bahwa saat ini lebih dari 25 juta orang berbakti secara rutin setiap hari Sabat di Gereja Advent di seluruh dunia.
Gereja Advent telah memasuki 202 dari 230 negara dan wilayah yang diakui oleh PBB, sehingga Gereja ini
mungkin adalah "denominasi Protestanyang paling luas
penyebarannya di dunia".
G.
Jeffrey MacDonald, pemenang penghargaan reporter keagamaan dan penulis Thieves
in the Temple, melaporkan bahwa Gereja Advent adalah gereja yang paling
cepat perkembangannya di Amerika
Serikat. "Data yang baru dirilis menunjukkan Gereja Masehi
Advent Hari Ketujuh bertumbuh sebesar 2,5% di Amerika Utara, pada saat yang
sama Gereja Baptis dan denominasi gereja besar lain,
serta kelompok-kelompok gereja lainnya menurun." Anggota Gereja Advent
memiliki jaringan
sosial yang dekat, dan memiliki "dua-derajat
pemisahan jaringan sosial".[29]
II.5 Pokok-Pokok Ajaran
Seperti
yang telah dibahas di atas tokokh yang paling berperan menetapkan ajaran gereja
ini adalah Ellen G. White. Di bawah pengaruh dan kepemimpinannya, pada tahun
1872 gereja ini untuk pertama kalinya merumuskan Statement of Faith, terdiri dari 25 pasal. Pada tahun 1932 dokumen
ini diperbarui sekaligus dipadatkan menjadi 22 pasal. Pada tahun 1980
diperbarui lagi sekaligus ditambah menjadi 27 pasal, dan masing-masing sarat
dengan acuan nas Alkitab. Kita tidak sempat memuat ketiga dokumen itu ataupun
membandingkan persamaan dan perbedaan di antara ketiganya.
Beberapa
pasal Pernyataan Iman 1980 berbunyi demikian :
-
Allah sang Putera kekal menjelma di
dalam Yesus Kristus. Melalui Dia segala sesuatu diciptakan, sifat Allah
dinyatakan, keselamatan manusia digenakan, dan dunia dihakimi.
-
Allah adalah Pencipta segala sesuatu,
dan telah mengilhamkan di dalam Kitab Suci penurutan yang otentik dari
kegiatan-Nya mencipta.
-
Dalam kasihdan pengampunan yang tak
terbatas Allah membuat Kristus, yang tak mengenal dosa itu, menjadi osa bagi
kita, supaya di dalam Dia kita dapat dibuat benar di hadapan Allah.
-
Gereja adalah persekutuan orang-orang
percaya yang mengaku Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dalam
kesinambnungan dengan umat, Allah pada masa Perjanjian Lama, kita dipanggil
keluar dari dunia.
-
Gereja universal terdiri dari semua yang
sungguh-sungguh percaya kepada Kristus, tetapi pada hari-hari terakhir, masa
kemurtadan yang menyebar luas, suatu sisa telah dipanggil keluar untuk
memelihara perintah-perintah Allah dan iman pada kristus.
-
Dengan baptisan kita mengaku iman kita
atas kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, dan mempersaksikan kematian kita
terhadap dosa dan niat kita untuk menjalani hidup baru.
-
Perjamuan Tuhan adalah keikutsertaan di
dalam lambang tubuh dan darah Kristus sebagai suatu ungkapan iman kepada-Nya,
Tuhan dan Juruselamat kita.
-
Salah satu karunia roh adalah bernubuat.
Karunia ini adalah tanpa pengenal dari gereja yang tersisa dan diwujudnyatakan
di dalam pelayanan Ellen White.
-
Prinsip-prinsip agung dari hukum Allah
dirangkum dalam Dasa Titah dan diteladankan di dalam kehidupan Kristus.
-
Sang pencipta yang murah hati, setelah
enam hari Penciptaan, beristirahat pada hari ketujuh dan menetapkan Sabat bagi
semua orang sebagai suatu pengenangan akan Penciptaan.[30]
Bertahun-tahun
lamanya Gereja Advent enggan merumuskan dasar-dasar kepercayaannya. Pada tahun
1872 percetakan Advent di Bettle Creek, Michigan menerbitkan sebuah
"sinopsis kepercayaan kita" dalam 25 dalil. Dokumen ini, setelah
mendapat sedikit perbaikan dan perluasan menjadi 28 bagian, yang dimuat dalam
Buku Tahunan Gereja 1889. Tahun 1980 diadakan rapat umum Gereja Advent sedunia
untuk membahas dan memperluas dasar-dasar kepercayaan gereja walaupun dalam 27
paragraf. Dasar-dasar kepercayaan ini disempurnakan lagi pada tahun 2005 dengan
menambahkan satu paragraf (dasar kepercayaan 11).
Bagi
Gereja Advent dasar kepercayaan bukanlah untuk digunakan sebagai pernyataan
keyakinan dalam perangkat kepercayaan konkrit secara teologis. Pengajaran
satu-satunya yang dianut orang Advent ialah: "Alkitab, dan hanya Alkitab
saja." Gereja Masehi Advent
Hari Ketujuh menerima Alkitab sebagai satu-satunya kepercayaan mereka dan
memegang kepercayaan dasar tertentu sebagai ajaran Kitab Suci. Kepercayaan
dasar seperti yang diuraikan di sini, merupakan pengertian dan pernyataan
gereja tentang ajaran Kitab Suci. Perubahan atas pernyataan-pernyataan ini
dapat dibuat dalam Rapat Umum General Conference ketika gereja dipimpin oleh
Roh Suci pada pengertian kebenaran Alkitab yang lebih lengkap atau menemukan
bahasa yang lebih baik dalam menyatakan ajaran-ajaran firman Allah yang suci.
Ajaran-ajaran Gereja
Advent yang menonjol antara lain:
·
Hukum Tuhan Allah(dasar
kepercayaan 19) - Hukum Allah diwujudkan dalam Sepuluh Hukum dan digambarkan
dalam kehidupan Kristus mengikat semua bangsa di segala zaman.
·
Hari Sabat (dasar
kepercayaan 20) - Pemeliharaan hari Sabat, yakni hari ketujuh dalam sepekan
adalah dari matahari terbenam hingga matahari terbenam, ini perayaan tindakan
penciptaan dan penebusan Allah.
·
Kedatangan Kristus yang Kedua kali (dasar
kepercayaan 25-28) - Kedatangan Juru Selamat akan secara nyata, pribadi,
terlihat, dan mencakup seluruh dunia. Pada saat itu orang benar yang
dibangkitkan dan orang benar yang hidup akan dimuliakan dan diangkat untuk
bertemu Tuhan mereka.
·
Sifat Alami Manusia (dasar
kepercayaan 7, 26) - Tiap orang merupakan satu kesatuan tubuh, pikiran dan
rohani yang tak dapat terpisahkan dan bergantung sepenuhnya kepada Allah. Kematian
merupakan keadaan tidak sadar untuk semua orang.
·
Akhir Dosa (dasar
kepercayaan 27) - Allah akan membinasakan Setan dan orang-orang jahat dan
membersihkan bumi dari dosa. Alam semesta akan bebas dari dosa dan orang
berdosa untuk selamanya.
·
Pertentangan Besar (dasar
kepercayaan 8) - Seluruh umat manusia sedang terlibat dalam suatu pertentangan
besar antara Kristus dan Setan. Pertentangan ini telah dimulai di surga pada
waktu seorang makhluk ciptaan yang telah diberi kuasa memilih, dalam keangkuhan
diri telah menjadi Setan.
·
Bait Suci Surga (dasar
kepercayaan 24) - Ada bait Suci di surga, yaitu bait suci sejati yang didirikan
oleh Tuhan. Di dalamnya Kristus melayani demi orang percaya untuk memperoleh
pengorbanan penebusan-Nya yang telah dipersembahkan sekali untuk selamanya di
kayu salib.
·
Pengadilan Pemeriksaan (dasar
kepercayaan 24) - Yesus Kristus memulai pelayanan pengantaraan-Nya sejak
kenaikan-Nya. Pada tahun 1844, yaitu akhir dari masa nubuatan 2300 hari, Ia
memasuki fase kedua dari pelayanan penebusan-Nya, yaitu pengadilan pemeriksaan.
Akhir pelayanan Kristus ini akan menandai tertutupnya pintu kasihan bagi
manusia sebelum Kedatangan Kedua kali.
·
Umat yang Sisa (dasar
kepercayaan 13) - Pada zaman akhir waktu kejahatan merajalela, sekelompok umat
sisa telah dipanggil untuk memelihara hukum Allah dan iman kepada Yesus. Umat
yang sisa ini akan mengumumkan keselamatan melalui Kristus. Pengumuman ini
dilambangkan oleh tiga malaikat dalam Wahyu 14.
·
Karunia Nubuat (dasar
kepercayaan 18) - Salah satu karunia Roh Kudus adalah karunia nubuat yang
diwujudkan dalam pelayanan Ellen G. White. Tulisan-tulisannya merupakan sumber
kebenaran yang berwewenang, yang terus memberi hiburan, bimbingan, petunjuk dan
perbaikan kepada gereja. Tulisan tersebut juga memperjelas bahwa Alkitab adalah
standar semua ajaran.[31]
BAB III
PENUTUP
III.1
Tinjauan Teologis
Tinjauan
Teologis tentang aliran Adventis yang saya bisa simpulkan, Aliran ini memiliki
beberapa pokok ajaran, dan yang paling ditekankan adalah tentang hari Sabat, dan Kesehatan yang dikaitkan
dengan makanan yang halal dan yang haram (mengenai ajaran Perjanjian Lama).
Mengenai Hari sabat yang menurut mereka adalah hari Sabtu, dan kita sebagai
penganut ajaran Protestan yang beribadah hari minggu, cukup memiliki perbedaan
dalam sudut pandang hari Sabat. Menurut Advent hari sabat adalah hari sabtu
yang berpatokan pada kematian Yesus dan kebangkitannya. Mereka menafsirkan hari
sabat adalah hari Sabtu karna Yesus mati hari jumat dan Yesus beristirahat pada
hari Sabtu sehingga mereka berpatokan bahwa hari Sabat itu adalah hari sabtu.
Tetapi tijauan saya tentang hari sabat sendiri bahwa setiap hari adalah hari
dimana kita bisa beribadah dan ibadah kita dilihat Tuhan, bukan saja hanya hari
Sabtu. Tetapi kita harus juga menyiapkan satu hari untuk beristirahat seperti
yang diperintahkan Tuhan dalam Keluaran 23:12. Tentang Makanan yang haram dan
yang halal, kita dapat menyikapi sikap ini dengan ayat yang terdapat dalam 1
Korintus 6:12-13. Dapat menyikapi sikap ini dengan pandangan bahwa tidak ada
makanan yang haram, semua makanan halal, akan tetapi tidak semuanya berguna
bagi diri kita, jadi kita harus membatasi akan apa yang akan kita makan.
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang
Jan S, Berbagai aliran di dalam dan di
sekitar Gereja, Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2012.
Jonge
Christian de, Gereja mencari jawab:
kapita selekta sejarah Gereja, Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2003.
Wikipedia,
Adventism, http://en.wikipedia.org/wiki/Adventism, diakses 7
Desember 2014
Wikipedia –GMAKH,
http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Masehi_Advent_Hari_Ket ujuh#Ajaran_dan_Dasar-dasar_Kepercayaan_Gereja,
diakses 5 Desember 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Masehi_Advent_Hari_Ketujuh#Struktur_Organisasi,
diakses 5 Desember 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Gereja_Masehi_Advent_Hari_Ketujuh#Gereja_Advent_di_Indonesia,
diakses 5 Desember 2014
Wikipedia – Ellen G
White,
http://id.wikipedia.org/wiki/Ellen_G._White#Asal_Usul_Leluhur, diakses 5
Desember 2014
Wikipedia – Josepf Bates,
en.wikipedia.org/wiki/Joseph_Bates_%28Adventist%29, diakses 5 Desember
2014
Wikipedia – William
Miller, http://en.wikipedia.org/wiki/William_Miller_(preacher), Profile,
diakses 5 Desember 2014
Wikipedia – Hiram
Edson, http://en.wikipedia.org/wiki/Hiram_Edson, Early Life, diakses 5 Desember
2014
http://en.wikipedia.org/wiki/William_Miller_(preacher),
Religious Views, diakses 5 Desember 2014
http://en.wikipedia.org/wiki/William_Miller_(preacher),
Early Life, diakses 5 Desember 2014
Wikipedia – History of
Adventism, http://en.wikipedia.org/wiki/Adventism#History, diakses 5 Desember
2014
Wikipedia, Adventism,
http://en.wikipedia.org/wiki/Adventism, diakses 7 Desember 2014
[1] Deisme, adalah pemahaman tentang Allah yang didasarkan pada Rasia
(akal-budi). Menurut deisme, seteleh menciptakan alam semesta dan manusia,
Allah kemudian tidak campur tangan lagi atas nasib ciptaan-Nya. Ia membiarkan
ciptaan-Nya mengurus diri sendiri, sehingga manusia memiliki wewenang penuh untuk
menentukan nasib sendiri dan menguasai alam semesta. Yesus Kristus dipahami
sebagai manusia teladan, tetapi bukan sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sehubungan
dengan itu tidak ada pengertian tentang dosa dan keselamatan.
[2] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang,
Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia,
2012), hal. 291-292.
[3] Wikipedia, Adventism,
http://en.wikipedia.org/wiki/Adventism, diakses 7 Desember 2014
[4] Wikipedia – History of
Adventism, http://en.wikipedia.org/wiki/Adventism#History, diakses 5 Desember
2014
[5] Wikipedia – William Miller, http://en.wikipedia.org/wiki/William_Miller_(preacher),
Early Life, diakses 5 Desember 2014
[6] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang,
Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia, 2012), hal. 296.
[7]Wikipedia – William Miller, http://en.wikipedia.org/wiki/William_Miller_(preacher),
Religious Views, diakses 5 Desember 2014
[8] Miller ditantang oleh
teman-teman dari Deistme untuk membenarkan kepercayaan barunya. Miller
melakukannya dengan memeriksa dengan dengan seksama, menyampaikan kepada satu
temannya “jika dia memberikan ku waktu, aku akan mengharmoniskan smua
kontradiksi yang nyata untuk kepuasanku sendiri , atau aku akan tetap menjadi
seorang Deist”
[9] Penemuannya, ini adalah tafsiran Miller akan kiamat yang akan
terjadi pada tahun 1843 atau selambat-lambatnya tahun 1844.
[10] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang,
Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia,
2012), hal. 296-299
[11] Dr. Christiaan de Jonge, Gereja
mencari jawab: kapita selekta sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003)
, hal .54-55.
[12] Gereja Advent masehi hari ke
tujuh, http://id.wikipedia.org /wiki/Gereja_Masehi_Advent_Har i_Ketujuh,
diakses tanggal 5 Desember 2014
[13] Wikipedia – William Miller, http://en.wikipedia.org/wiki/William_Miller_(preacher),
Profile, diakses 5 Desember 2014
[14] Wikipedia – Hiram Edson, http://en.wikipedia.org/wiki/Hiram_Edson,
Early Life, diakses 5 Desember 2014
[15] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang,
Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia,
2012), hal. 300.
[16] Dr. Christiaan de Jonge, Gereja
mencari jawab: kapita selekta sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003)
, hal .56.
[17] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang,
Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia,
2012), hal. 301.
[18] Wikipedia – Josepf Bates, en.wikipedia.org/wiki/Joseph_Bates_%28Adventist%29,
diakses 5 Desember 2014
[19] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang,
Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia, 2012), hal. 301.
[20] Kemalangan ini, yang untuk sementara waktu tampaknya begitu pahit
dan begitu sulit untuk dipikul, terbukti menjadi berkah tersembuunyi. Pukulan
yang kejam yang menghilangkan kegembiraan adalah sarana untuk memalingkan mata
saya ke surga. Saya mungkin tidak pernah mengenai Yesus bisa tidak mengalami
masa-masa suram di awal kehidupan saya, itu telah menunutk saya untuk mencari
penghibur dalam diriNya.
[21]Wikipedia – Ellen G White, http://id.wikipedia.org/wiki/Ellen_G._White#Asal_Usul_Leluhur,
diakses 5 Desember 2014
[22] Dr. Christiaan de Jonge, Gereja
mencari jawab: kapita selekta sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003)
, hal .56.
[23] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang,
Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia,
2012), hal. 303-305
[24] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang,
Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia,
2012), hal. 306.
[25] R. W. Munson masuk Adven setelah
dia sembuh dari penyakit yang didertanya.
[26] Putera orang Batak yang pertama
masuk Kristen pada tahun 1861
[27]Wikipedia – GMAHK, http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Gereja_Masehi_Adven
t_Hari_Ketujuh#Gereja_Advent_di_Indonesia, diakses 5 Desember 2014
[28] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang,
Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia,
2012), hal. 306-307.
[29] Wikipedia – GMAKH, http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Masehi_Advent_Hari_Ketuj
uh#Struktur_Organisasi, diakses 5 Desember 2014
[30] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang,
Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia,
2012), hal. 308-311.
[31] Wikipedia –GMAKH, http://id.wikipedia.org/wiki/Ge
reja_Masehi_Advent_Hari_Ket ujuh#Ajaran_dan_Dasar-dasar_Kepercayaan_Gereja,
diakses 5 Desember 2014
0 Comments