Sejarah munculnya dan ajaran Advent

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Abad ke-19 bagi AS sebagai “The Protestant Century”. Memasuki abad ke-19, kekristenan Amerika terutama bercorak Protestan. Warna Puritan-Pietis-Injilianya lebih mencolok daripada di Eropa. Sementara itu hanya sebagian kecil saja penduduk yang terdaftar sebagai anggota gereja resmi, sekalipin negeri itu pada abad ke-18 sudah mengalami Kebangunan Besar gelombang pertama. Berarti dampak kebangunan rohani itu lebih terjelma dalam bentuk persekutuan-persekutuan yang indenden dan tidak formal.kemajemukan dan kebebasan beragama itu semakin nyata akibat pengaruh rasionalisme dan deisme[1].
            Abad ke-19 juga merupakan masa ekspansi geografis dari bangsa Amerika yang baru terbentuk itu, berbarengan dengan ekspansi gereja-gereja mereka. Keberhasilan ini melahirkan optimisme yang besar, yang biasanya diberi cap keagamaan, sehingga timbul pemikiran bahwa AS adalah “bangsa pilihan Allah”. Optimisme dan rasa kejayaan sebagai bangsa yang bergaung dengan wawasan post-milenialisme ini didukung pula oleh beberapa paham serta kekuatan teologis dan filosofis lainnya.
            Semangat nasionalisme baru, kesadaran akan milenium yang sudah berlangsung, semangat aktivisme yang didasarkan pada penekanan yang kuat atas prakarsa manusia, serta realisasi dan kasih pengampunan Allah bagi semua orang, menghasilkan dampak yang jelas bagi kehidupan gereja.[2]
            Pada awal abad ke-19 di kalangab kaum “Injili” terdapat penekanan yang kuat atas penelaahan bagian-bagian Alkitab yang berbicara mengenai Advent Kedua, yakni kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, dan eskaton. Banyak dari mereka yang mengambil bagian dalam penalaahan ini menjadi yakin bahwa kedatangan kembali Kristen dan Hari Penghakiman akan segera tiba. Dan milenium pun akan mulai. Salah satu tokokh utama di Amerika yang menganut paham pra-milenialisme ini adalah William Miller. Advent dimulai sebagai gerakan antar - denominasi . Pemimpin paling vokal nya adalah William Miller.[3]

I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah terjadinya Aliran Advent hari ketujuh ?
2. Siapakah yang menjadi Pelopor-pelopor dari Aliran Advent ?
3. Apakah pokok-pokok Ajaran dari Aliran Advent hari ke tujuh ?
4. Bagaimana Pandangan Teologis Anda dengan Aliran Advent hari ke tujuh ?
I.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini, untuk mengkaji kembali tentang sejarah, tokoh-tokoh, dan ajaran-ajaran yang ada di Aliran Adventis. Mengetahui bagaimana penekanan Teologis dari aliran Advent sendiri dan juga yang menjadi pokok-pokok dalam Aliran tersebut.








BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Sejarah munculnya dan berkembangnya Aliran Advent
Pada awal abad ke-19 banyak orang Kristen termasuk di dalamnya kalangan Baptis, Presbiterian, Metodis, Lutheran, Anglikan, Kongregasionalis melakukan studi mendalam tentang Daniel 8. Para penyelidik Alkitab itu mengharapkan beberapa kejadian yang sangat penting akan terjadi sehubungan dengan nubuatan 2300 petang dan pagi dalam Daniel 8. Salah satu kelompok yang menonjol dalam penyelidikan ini dipimpin William Miller, seorang anggota Gereja Baptis. Mereka percaya bahwa Yesus akan datang ke bumi pada tanggal 22 Oktober 1844. Belakangan pengikut-pengikut Gerakan Miller ini menyadari bahwa mereka telah keliru menafsirkan hari kedatangan kembali Yesus, dan menyebut hari yang mereka harapkan Yesus akan datang sebagai "Hari Kekecewaan".
            Adventisme mulai dari gerakan antar-denominasi. Pemimpin yang paling berpengaruh adalah Willam Miller. Sekitar 50.000 dan 100.000 orang di Amerika Serikat mendukung prediksi Miller tentang kedatangan Kristus. Setelah “Great Disappointment” Kekecewaan besar, dari 22 Oktober 1844 banyak orang dalam gerakan menyerah dengan aliran Advent. Dari mereka yang tersisa Advent, kebanyakan menyerah percaya untuk tanggal 22 Oktber, namun mereka tetap mengira-ngira bahwa kedatangan Yesus sudah dekat.
            Dari mereka yang bertahan setelah tangga 22 Oktober, banyak yang menyatakan Yesus akan datang bukan secara harafiah tetapi “spiritual”, dan akibatnya sehingga dikenal sebagai “spiritualizers”. Sebuah minoritas kecil menyatakan bahwa sesuatu yang konkrit akan terjadi pada tanggal 22 Oktober. Tetapi pemikiran ini sudah salah diartikan. Sudut pandang ini kemudian muncul dan mengkristal dengan gereja Advent hari ketujuh.[4]

II.2 Tokoh-tokoh yang mempelopori Aliran Advent
Ajaran Advent ini tidak akan menjadi suatu aliran yang besar kalau tidak ada yang mempelopori berkembangnya ajaran ini. Sekarang akan dibahas tentang tokoh-tokoh yang mempelopori munculnya dan berkembangnya aliran Advent hari ketujuh. Antara lain :
1.      William Miller
2.      Hiram Edson
3.      Joseph Bates
4.      Ellen Gould Harmon White

II.2.1 William Miller (1782-1849)
Description: William_Miller.jpgWilliam Miller, lahir 15 Februari 1782 di Pittsfield, Massachuasetts. Ayahnya adalah seroang Kapten dari American Revolution, dan ibunya Paulina saudara dari Elnathan Phelps. Ketika dia berumur 4 tahun, keluarganya pindah ke New York. Miller belajar di rumah yang menjadi gurunya adalah ibunya sendiri hingga ia berumur 9 tahun. Miller menikah dengan Lucy Smith dan pindah di dekat kampung halaman Lucy di Poultney.[5] Di sini ia bekerja sebagai pembantu  Gambar II.2.1 William M
sherif. Melalui pergaulannya dengan sejumlah warga masyarakat terkemuka yang menganut deisme, Miller meninggalkan keyakinan agamanya dan menganut deis. Tahu  1812-1814 terjadi perang Inggris dan Miller diangkat menjadi seorang tentara berpangkat kapten. Miller saat itu menjadi kecewa akan deisme yang dianutnya, karena dengan pengalaman berperang yang dialaminya dia menyadari bahwa manusia itu memiliki kodrat untuk berdosa. Kemenangan yang diraih AS dalam perang tersebut membuat Miller yakin bahwa Allah menaungi dan memberikati Amerika seperti “bangsa pilihan” Israel.[6] Setelah perang, and setelah dia mengundurkan diri dari tentara pada tanggal 18 Juni 1815, Miller kembali ke Poultney. Setelah itu ia dan keluarganya kembali lagi ke Low Hampton.[7]            Miller mengikuti kegiatan-kegiatan salah satu jemaat Gereja Baptis, sekalipun dia belum menjadi anggota resmi dari gereja Baptis.
            Pada tahun 1816, ketika Miller membacakan khotbahnya berdasarkan Yesaya 53 “Hamba Allah yang Menderita” di tengah-tengah jemaat itu, Miller mengalami pertobatan, lalu menjadi anggota penuh Gereja Baptis. Berkat dari tantangan dari rekan-rekannya menganut deisme[8], ia mulai menekuni Alkitab secara intensif, dengan maksud dan tujuan  supaya ia dapat membenarkan keputusannya untuk menerima iman Kristen. Setelah penelitian yang dia lakukan selama dua tahun Miller berkesimpulan bahwa menurut Alkitab Advent Kedua itu bersifat pra-milenial, bukan post-milenial. Itu akan berlangsung pada masa kehidupan ini, sehingga dunia perlu segera bertobat sebelum Kristus datang kembali dalam waktu yang dekat.
            Pada tahun 1818 Miller sudah yakin akan kebenaran ‘penemuannya’[9] ini, namun ia masih menguji penemuan ini selama lima tahun lamanya, dengan memperhadapkannya pada segala kemungkinan keberatan dan perbaikan. Tahun 1823 ia memang sudah yakin dengan kebenaran akan perhitungannya, kemudian Miller mulai menyampaikan dengan hati-hati kepada sejumlah kenalan dan sanak keluarganya, dan juga kepada beberapa pendeta (dengan harapan agar mereka sebagai yang berwewenang menyampaikan berita Advent Kedua Kristus itu pada seluruh umat).
             pada suatu sabtu pagi di tahun 1831, Miller merasakan adanya suara desakan dalam batinnya, lebih dari yang dahulu : “Pergilah, dan beritakanlah itu kepada dunia”! Kemudian Miller mendapat undangan dari sekelompok warga jemaat Baptis di Dreden untuk mengemukakakn pandangannya tentang nubuatan pada kitab Daniel itu. Miller berkhotbah, dan khotbahnya itu banyak membuat banyak jemaat baru berdiri, dan banyak orang yakin akan kebenaran perhitungannya itu. Kemudian Miller mendapat lisensi berkhotbah dari gereja Baptis.
            Para pengikut Miller, yang disebut kaum Millerit, datang dari berbagai gereja, jadi bersifat inter-klonfesional; tetapi yang terbanyak adalah dari kalangan Metodis, dan beberapa ratus di antaranya adalah pada pendeta, dan mencapai puncaknya pada tahun 1843 dan 1844 dan sudah mulai terbentuk beberapa persekutuan atau jemaat baru dengan nama ‘jemaat Advent’, dengan anggota jemaat sekitar 50.000.
            Pada awalnya Miller agak ragu menentukan tanggal yang tepat dari Advent kedua, akan tetapi setelah tahun 1843 berlalu tanpa peristiwa yang berarti, maka pada tanggal 4 Februari 1844 Miller menulis artikel pada majalah Signs of Times bahwa itu akan berlangsung antara tanggal 21 Maret 1843 dan 21 Maret 44. Para pengikutnya pun heboh. Mereka meninggalkan pekerjaan, menjual harta benda atau membagikannya kepada orang miskin, lalu berkumpul di kemah-kemah dengan hati yang berdebar menunggu “Hari Mulia” itu. Sampai pada hari itu berlalu tidak ada yang terjadi. Banyak pengikut Millerpun mengundurkan diri karena mereka kecewa.
            Sementara itu para pengikut Miller mencoba mengutak-atik Alkitab, jangan-jangan ada petunjuk baru yang sekaligus meralat pendapat semula. Para pertemuan mereka bulan Agustus 1844, diumumkanlah tanggal baru 22 Oktober 1844. Semula Miller enggan menerima hasil perhitungan itu. Namun akhirnya ia menerima dan ikut mewartakan bahwa Kristus akan datang kembali pada tanggal 22 Oktober 1844. Pada tanggal 22 Oktober, ribuan orang berkumpul di Rochester, New York, di kemah-kemah, di lapangan terbuka, atau di rumah-rumah ibadah, memandang ke langit menanti kedatangan Kristus. Orang merasa bingung, terpukul dan terhina. William Miller kembali mengaku bahwa pengharapan kaum Adventis akan kedatangan Kristus itu terbukti prematur. Tanggal 22 Oktober itu jadinya disebut ‘Kekecewaan Agung’.[10]
Description: 2300days.jpg
Gambar II.1.1 Penafsiran Miller akan 2300 hari, dan kedatangan Kristus Yesus.
Penafsiran Miller kemudian direvisi dengan pendapat yang menjelaskan bahwa pada hari itu Yesus memasuki ruang maha suci di Bait Suci surgawi dan memulai penghakiman dunia ini. Di bait suci surgawi itu Yesus Kristus memulai pekerjaan penghakimannya demi keselamatan manusia sebab “Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.” (Ibrani 7:25). Orang-orang Advent percaya bahwa Yesus akan segera datang, tetapi tidak seorangpun tahu kapan harinya.
Miller mengakui kesalahannya untuk tidak hanya menantikan kedatangan Tuhan tetapi juga memperhitungkan tanggallnya. Banyak orang meninggalkan gerakan adventis. Akan tetapi sebagian kecil pengikut-pnegikutnya tetap bertahan dan mencari merbagai macam-macam alasan mengapa Kristus tidak datang . antara lain dikatakan bahwa penundaan kedatangan ini merupakan pencobaan bagi orang-orang percaya. Gereja-gereja mulai mengucilkan mereka yang tidak meninggalkan gerekan adventis, termasuk Miller, sehingga mulai dibentuk gereja-gereja adventis, yang tetap menantikan tuhan dalam waktu dekat, tetapi tanpa menetapkan tanggalnya lagi.[11]
Sekitar 20 tahun pengikut-pengikut Miller tersebar di Amerika Serikat tanpa terorganisir. Pengikut-pengikut Gerakan Miller ini antara lain: James White, Ellen G White, dan Joseph Bates. Pada tanggal 23 Mei 1863 sebagian pengikut Gerakan Miller secara resmi membentuk organisasi gereja yang bernama General Conference of Seventh-day Adventists di Battle Creek, Michigan dengan anggota sebanyak 3.500 orang. Melalui penginjilan yang intensif, Gereja Advent berkembang hingga ke seluruh dunia. Pada tahun 1903 kantor pusat denominasi ini pindah ke Tacoma Park, Maryland. Tahun 1989 hingga sekarang, kantor pusat Gereja Advent berada di 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904, AS.[12]
            William Miller meninggal pada tanggal 20 Desember tahun 1849 di Hampton, New York diwaktu ia berumur 67 tahun.[13]      
II.2.2 Hiram Edson
Description: hiran-edson-208x300.jpgHiram Edson (1806-1882) yang meneruskan dari Gereja Advent hari ke Tujuh. Isteri Edson meninggal pada tahun 1839, meninggalkan Edson dengan ketiga anaknya.[14] Banyak dari pengikut Millerit yang meninggalkan persekutuan Adventis itu dan kembali ke gereja masing-masing, sehingga sempat terjadi “vacum”, Edson adalah salah satu pengikut yang tetap setia kepada Miller dan tetap
Gambar 2.2 Hiram E. Menganut pengajaran Miller[15]. Edson mengemukakan pendapat bahwa tanggal yang ditentukan untuk kedatangan Tuhan pada tahun 1844, tidak salah. Pada tanggal ini Kristus telah membersihkan Bait Suci di sorga dan menjadi raja di sana. Lebih lanjut Edson menekankan bahwa orang-orang Kristen yang benar harus merayakan hari Tuhan bukan pada hari Minggu, tetapi pada hari Sabtu (sabat) sesuai dengan Kesepuluh Hukum. Gagasan ini diambil alih dari Gereja Baptis Hari Ketujuh dan kemudian dipakai juga untuk menjelaskan mengapa Kristus belum datang ke dunia. Ia menunggu sampai gereja yang benar, yaitu yang merayakan Sabat, terkumpul seluruhnya.[16]
            Dalam ajaran gereja Adventis hari Ketujuh yang disusun kemudian, pada hari itu Kristus memulaikan ‘penghakiman penyelidikan’ (investigative judgment). Asng Juruselamat mulai menetapkan siapa yang layak mengampiri hadira Allah, dan Ia akan melangsungkan pelayanan ini sampai tiba waktunya ia datang kembali secara pribadi ke bumi ini. Jadi di satu pihak kaum Adventis mengakui bahwa perhitungan Miller banyak yang tepat, tetapi ia keliru menafsirkan tanggal yang tepat dari Advent Kedua.
            Sempat ada pendapat bahwa yang dapat dipertimbangkan hanyalah mereka yang sebelum 22 Oktober 1844 sudah percaya akan kesengeraan kedatangan Kristus itu. Setelah itu peluang ditutup. Pendapat ini disebut “gagasan pintu tertutup”. [17]
II.2.3 Joseph Bates
Description: j_bates.gifJosph Bates lahir 8 July 1792, di Rochester, Massachusetts. Ayahnya juga bernama Joseph. Ayah Joseph menjadi relawan di “Revolutionary War” dan ibunya adalah saudara dari Barnabar Rye dari Sandwich, Massachusetts. Tahun 1793, keluarga Bates pindah ke bagian New Bedford, Massachusetts yang akan menjadi kotapraja dari Fairhaven pada tahun 1812. Pada Juni tahun 1807.[18] 
            Sementara penafsiran Hiram Edson atas ‘
   Gambar 2.3 Joseph B        pembersihan Bait Suci Allah’ menjadi semakin populer, tumbuh pula satu kelompok dan keyakinan baru lagi, The Sabbatarian 
Adventis, yang terutama dipelopori oleh seorang mantan nakhoda, Joseph Bates. Bates sependapat dengan Edson, ia menekankan bahwa hari perhentian dan peribadahan adalah hari Sabat (Sabtu), sesuai dengan titah keempat dalam Dasa Titah. Bersamaan dengan itu ditekankannya pula pentingnya menjaga kesucian hidup lewat penerapan berbagai larangan dan pantangan, seperti : bersumpah, mencuci pada hari sabat, merokok atau bergusi, minum Alkohol dll. Kelak pemahaman ini juga ditampung dalam ajaran dan praktif Gereja Advent Hari ketujuh, dengan memperkuat alasannya: umat kristiani harus menjaga kesucian tubuhnya sebagai Bait Allah atau Bait Roh Kudus. Dengan demikian bertambah pulalah satu lagi pemahaman atas arti ‘pemberih Bait Suci Allah’[19]

II.2.4 Ellen Gould Harmon White
Description: e_white.gifEllen G White dan adik kembarnya lahir tanggal 26 November 1827, dari pasangat Robert dan Eunice Harmon. Pada usia sembilan tahun, suatu sore ketika pulang dari sekolah, dia terluka para di wajahnya oleh lemparan baru yang dilemparkan oleh teman sekelasnya. Selama tiga minggu ia tidak sadar, dan dalam tahun-tahun berikutnya ia sangat menderita akibat cedera serius pada hidungnya. Pendidikan forman Ellen berhenti. Mengenang peristiwa itu ia kemudian membuat sebuah tulisan.[20] Pada tanggal 26 Juni 1842, atas permintaanya dia diabptis dengan cara diselamkan di Casco Bay, Portland. Pada hari yang sama ia diterima sebagai anggota Gereja metodis.[21]
            Ellen Gould Harmon White dianggap sebagai peletak dasar Adventisme, namun tokoh yang kemudian dipandang paling besar di antara para perintih aliran Adventis adalah Ellen sendiri.
            Menjelang 22 Oktober 1844, Ellen dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri menyambut kedatangan kembali sang Juruselamat. Selama berminggu-minggu petobat muda ini berdoa dengan tekun dan menguju pikiran dan perasaannya yang terdalam. Ketika hari yang dinantikan itu berlalu tanpa mujizat kedatangan Yesus Kristus, Ellen menjadi sangat kecewa. Namun ia tetap yakin bahwa tanda-tanda zaman telah mengisyaratkan bahwa “akhir seagala sesuatu telah sangat dekat”, sehingga ia tetap bersikukuh melanjutkan persiapannya menyongsong hari kedatangan Kristus.
            Ellen meneruskan pandangan-pandangan dari Hiram Edson. Ellen, yang adalah seorang bekas Metodis. Melalui nubuatan-nubuatannya ia memberi arah kepada pengikut-pengikutnya. Nubuat-nubuat ini dianggap berasal dari Roh Kudus dan menurut Gereja Adven membantu banyak untuk mengerti Alkitab. Yang mencolok dalam tulisan-tulisan Ellen adalah, selain pendapat-pendapat mengenai akhir zaman dan Sabar, ajaran kesehatan, yang mengaitkan hukum-hukum Perjanjian Lama mengenai makanan dengan teori-teori tentang kesehatan.[22]
            Pada Desember 1844 Ellen bersekutu dalam doa dengan empat wanita lainnya. Pada saat berdoa itu ia mengaku menerima penglihatannya yang pertama. Gadis tujuhbelas tahun itu berkata bahwa kuasa Allah berdiam di dalam dirinya.
Penglihatan, “Roh Kudus menimpake, dan aku merasa membubung makin tinggi, jauh di atas bumi yang gelap. Aku merasa dikitari oleh cahaya. Kulihat lorong panjang yang lurus dan sempit, mengarah tinggi ke atas bumi. Di bawah pimpinan Allah umat Adventis berjalan menuju kota sorgawi. Sebagian jatuh di tengah jalan, namun 144.000 berhasil menyebreangi lautan kaca hingga tiba depan gerbang kota itu. Ketika mereka tiba, Yesus, sang Anak Manusia, mengangkat tangan-Nya yang berkuasa dan mulia itu. Membuka gerbang mutiara itu, dan menyambut mereka yang layak untuk masuk itu. Setelah diberi kecapi emas, 144.000 orang itu berhimpun di dekat pohon kehidupan dan singgasana Allah, memegang kecapi emas masing-masing, duduk memandangi kemuliaan kota sorgawi itu.” Setelah itu, lanjutnya, ada malaikat yang berkata pada Ellen, “Engkau harus kembali ke bumi, memberitahukan kepada orang lain apa
yang diwahyukan kepadamu.”
Setelah Ellen memberitahu kepada sekelompok kecil kaum Adventis di Portland bahwa ia telah menerima penglihatanyang mulia itu, mereka bersepakat mendukung Ellen bahwa itu adalah terang dari Allah. Sesudah Ellen mendapat penglihatannya yang pertama, ia mengaku menerima sejumlah penglihatan lain. Para pengikutnya memperhitungkan bahwa ia menerima sekurnag-kurangnya 2.000 penglihatan.
            Setelah itu kemudian Ellen berkenalan dengan pandangan Kiram Edson tentang apa yang terjadi pada tanggal 22 Oktober 1844. Ellen mengaku mendapat penglihatan kembali, Ellen membenarkan pandangan Edson itu. Di lain pihak Bates, Edson, dan lain-lain menyimpulkan bahwa Ellen G. White memiliki karunia nubuat. Bagaikan nabi di Perjanjian Lama. Ellen bukan hanya seorang pengkhotbah dan pelihat ataupun nabiah yang ulung, melainkan juga penulis yang prosuktif. Ia menulis sekitar 60 buku dan sekitar 4.600 artikel.\
            Bagi kaum Adventis tulisannya yang paling bermakna dan berwibawa adalah kelima jilid kamentar Alkitab, yang diberi judul Conflick of Ages. Kaum Adventis tidak hanya memandang tulisan-tulisan Ellen sebagai pelengkap atau alat bantu untuk memahami Alkitab. Sehingga kaum Adventis membaca Alkitab di bawah terang tulisan Ellen.[23]

II.3 Perkembangan dan Perluasan Gereja Adventis
Pada awalnya Gerakan Adventis ini semula terwujud dalam persekutuan yang informal, dan namanya pun belum ada yang pasti. Tetapi sejak 1855 mereka sudah menetapkan semacam kantor pusat mereka di battle Creek, Michigan dan Ellen semakin memegang kepemimpinan, termasuk juga dalam perumusan masalah. Hampir setiap aspek kepercayaan dan aktivitas persekutuan ini didorong dan diilhami oleh penglihatan ataupun fatwa dari Ellen White. Pada tanggal 1 Oktober 1860 nama Sevent-Day Adventisi menjadi resmi dan pada tahun 1903 kantor pusat dari Gerakan Aliran Advent ini berlokasi di Takoma Park, Washitong DC.
            Dari Battle Creek dan Washington DC disusunlah strategi pengembangan dan penyebarluasan jaringan gerakan dan gereja Advent ini ke seluruh dunia. Khususnya di Indonesia yang akan dibahas.[24]
II.3.1 Sejarah Gereja Advent di Indonesia
Gereja Advent pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1900. Seorang pendeta Metodis Amerika bernama R. W. Munson[25], yang telah bekerja di Birma dan di Singapura, rumah sakit Advent di Amerika. Atas permintaannya ia menjadi misionaris Advent di Asia Tenggara, lalu pada tahun 1900 ia menetap di Padang. Dari Padang, ajaran Advent dibawa ke Tanah Batak oleh Immanuel Siregar[26], di padang Munson mengalami perlawanan sengit, ia pindah ke Sumatera Utara dan pada tahun 1904 membuka pekerjaan penginjilan di kota Medan.
            Di pulau Jawa, Adventisme pertama kali disebarkan di Surabaya tahun 1906 oleh “Sister” Petra Tunheim, seorang misionaris dari Australia. Pada tahun 1912, Gereja-gereja Advent yang pertama di Indonesia dibentuk di Sumberwekas, Jawa Timur dan di Kramat Pulo, Jakarta Pusat. Sister Tunheim menjadipenyelia pengabar penginjil di Jawa Barat. Pada masa itu, pemerintah Belanda masih melarang pengabar penginjil ganda, sehingga upaya membuka pusat misi di Sukabumi dan di Bandung gagal. Tahun 1910 diterbitkan sebuah majalah bernama Oetoesan Kebenaran Melajoe atas usaha Sim Gee Nio, seorang penginjil dari Singapura. Majalah itu kemudian tahun 1917 berganti nama menjadi Pertandaan Zaman. Gereja Advent masuk ke Minahasa tahun 1921 dengan dibaptisnya Samuel Rantung dan seorang pemuda Sunda bemama M.E. Diredja, ke Maluku tahun 1922 dengan dibaptisnya P. Pietersz, seorang mantan tentara asal Saparua yang telah menjadi guru Injil Advent di Jawa, ke Tapanuli tahun 1921, ke Lampung tahun 1926, dan Kalimantan.  Pertumbuhan Gereja Advent di Indonesia maju pesat, sehingga pada tahun 1929 wilayah itu dilepaskan dari Malayan Union (Uni Malaka) dan menjadi "Union" tersendiri. Pada tahun itu juga dibuka Sekolah Pendidikan di Cimindi, pengikut Advent di Indonesia sudah hampir 3.000 orang. Mereka kebanyakan Tionghoa, lndo-Eropa, dan dari suku-suku yang sudah dikristenkan, seperti Batak, Minahasa, dan Ambon. Dalam tahun 1930- an, pemerintah Hindia Belanda tidak menghalangi lagi pekerjaan Adventis. Pada masa Perang Dunia II, para misionaris dari luar negeri itu ada yang meninggal dalam kamp tahanan.[27]
II.4 Sistem Organisasi Serta Pembinaan Pelayan Dan Warga
Pemerintahan atau kepengurusan Gereja Adventis mengenal sistem perwakilan. Masing-masing jemaat mengurus diri sendiri melalui para pejabatnya, yang mencakupi rohaniwan dan warga gereja. Para pelayanan lokal: penatua, diakon/es dan pemimpin lainnya.
            Setiap unit pelayanan, kecuali di jemaat lokal, memilih pejabat penuh-waktu untuk berbagai tugas gerejawi. Pendeta-pendetanya adalah tamatan seminari atau college Adventis dan ditahbiskan setelah dua tahun atau lebih masa persiapan. Sama seperti di banyak gereja lain, pendeta yang sudah ditahbiskanlah yang berwewenang melayankan baptisan, Perjamuan Kudus dan pemberkatan Nikah.[28]
            Dalam gereja Masehi Advent Hari ketujuh ada empat tingkat dasar konstituante yang dimulai dari orang percaya secara perorangan hingga pada organisasi pekerjaan gereja sedunia:
1.      Gereja setempat, suatu badan orang-orang percaya yang terorganisasi dan bersatu
2.      Konferens atau daerah setempat, suatu badan yang terdiri dari gereja-gereja yang terorganisasi di sautu negara bagian, provinsi atau wilayah.
3.      Uni Konferens atau Uni Mission, suatu badan yang terjdiri dari konferens-konferens atau daerah-daerah di dalam satu wilayah yang lebih besar.
4.      Divisi suatu badan yang terdiri dari uni-uni di dalam satu wilayah yang lebih besar.
5.      General conference, unit organisasai terbesar, yang mencakup sel,uruh uni di seluruh dunia. Divisi adalah bagian yang General conference yang memiliki tugas administratif yang ditugaskan di wilayah geogratif tertentu. Pimpinan pusat Gereja Advent terdapat di Maryland, Amerika Serikat.
Kantor Pusat Gereja Advent di Indonesia kawasan barat terletak di Gedung Pertemuan Advent, Jl. MT Haryono, Blok A, Kav 4-5, Jakarta Selatan 12810, dan Kantor Pusat Gereja Advent di Indonesia kawasan timur (East Indonesia Union Conference) terletak di Jalan Sarapung No. 31, Manado 95111, Sulawesi Utara.
Seseorang dapat menjadi anggota Gereja Advent setelah menerima Baptisan pencelupan penuh. Baptisan hanya dilakukan setelah calon anggota menyelesaikan pelajaran Alkitab dan telah menerima pengajaran tentang apa yang gereja percayai.
Pada tanggal 30 September 2013, anggota Gereja Advent yang dibaptis berjumlah 18.028.769 orang. Dalam dekade terakhir, sekitar satu juta orang per tahun bergabung dengan gereja Advent, melalui pembaptisan dan pengakuan iman. Gereja Advent adalah salah satu organisasi keagamaan yang paling cepat berkembang di dunia. Perkembangan Gereja ini terutama terjadi di negara-negara berkembang. Menurut laporan resmi Gereja Advent, keanggotaan gereja sekitar 1 juta orang antara tahun 1955 dan 1961, dan mencapai 5 juta orang pada 1986. Pada awal abad ke-21 Gereja ini memiliki keanggotaan 10 juta orang yang berkembang menjadi 14 juta orang pada tahun 2005, dan 16 juta orang pada tahun 2009. Dalam laporan tersebut dijelaskan bahwa saat ini lebih dari 25 juta orang berbakti secara rutin setiap hari Sabat di Gereja Advent di seluruh dunia. Gereja Advent telah memasuki 202 dari 230 negara dan wilayah yang diakui oleh PBB, sehingga Gereja ini mungkin adalah "denominasi Protestanyang paling luas penyebarannya di dunia".
G. Jeffrey MacDonald, pemenang penghargaan reporter keagamaan dan penulis Thieves in the Temple, melaporkan bahwa Gereja Advent adalah gereja yang paling cepat perkembangannya di Amerika Serikat. "Data yang baru dirilis menunjukkan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh bertumbuh sebesar 2,5% di Amerika Utara, pada saat yang sama Gereja Baptis dan denominasi gereja besar lain, serta kelompok-kelompok gereja lainnya menurun." Anggota Gereja Advent memiliki jaringan sosial yang dekat, dan memiliki "dua-derajat pemisahan jaringan sosial".[29]

II.5 Pokok-Pokok Ajaran
Seperti yang telah dibahas di atas tokokh yang paling berperan menetapkan ajaran gereja ini adalah Ellen G. White. Di bawah pengaruh dan kepemimpinannya, pada tahun 1872 gereja ini untuk pertama kalinya merumuskan Statement of Faith, terdiri dari 25 pasal. Pada tahun 1932 dokumen ini diperbarui sekaligus dipadatkan menjadi 22 pasal. Pada tahun 1980 diperbarui lagi sekaligus ditambah menjadi 27 pasal, dan masing-masing sarat dengan acuan nas Alkitab. Kita tidak sempat memuat ketiga dokumen itu ataupun membandingkan persamaan dan perbedaan di antara ketiganya.
Beberapa pasal Pernyataan Iman 1980 berbunyi demikian :
-          Allah sang Putera kekal menjelma di dalam Yesus Kristus. Melalui Dia segala sesuatu diciptakan, sifat Allah dinyatakan, keselamatan manusia digenakan, dan dunia dihakimi.
-          Allah adalah Pencipta segala sesuatu, dan telah mengilhamkan di dalam Kitab Suci penurutan yang otentik dari kegiatan-Nya mencipta.
-          Dalam kasihdan pengampunan yang tak terbatas Allah membuat Kristus, yang tak mengenal dosa itu, menjadi osa bagi kita, supaya di dalam Dia kita dapat dibuat benar di hadapan Allah.
-          Gereja adalah persekutuan orang-orang percaya yang mengaku Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dalam kesinambnungan dengan umat, Allah pada masa Perjanjian Lama, kita dipanggil keluar dari dunia.
-          Gereja universal terdiri dari semua yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus, tetapi pada hari-hari terakhir, masa kemurtadan yang menyebar luas, suatu sisa telah dipanggil keluar untuk memelihara perintah-perintah Allah dan iman pada kristus.
-          Dengan baptisan kita mengaku iman kita atas kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, dan mempersaksikan kematian kita terhadap dosa dan niat kita untuk menjalani hidup baru.
-          Perjamuan Tuhan adalah keikutsertaan di dalam lambang tubuh dan darah Kristus sebagai suatu ungkapan iman kepada-Nya, Tuhan dan Juruselamat kita.
-          Salah satu karunia roh adalah bernubuat. Karunia ini adalah tanpa pengenal dari gereja yang tersisa dan diwujudnyatakan di dalam pelayanan Ellen White.
-          Prinsip-prinsip agung dari hukum Allah dirangkum dalam Dasa Titah dan diteladankan di dalam kehidupan Kristus.
-          Sang pencipta yang murah hati, setelah enam hari Penciptaan, beristirahat pada hari ketujuh dan menetapkan Sabat bagi semua orang sebagai suatu pengenangan akan Penciptaan.[30]
Bertahun-tahun lamanya Gereja Advent enggan merumuskan dasar-dasar kepercayaannya. Pada tahun 1872 percetakan Advent di Bettle Creek, Michigan menerbitkan sebuah "sinopsis kepercayaan kita" dalam 25 dalil. Dokumen ini, setelah mendapat sedikit perbaikan dan perluasan menjadi 28 bagian, yang dimuat dalam Buku Tahunan Gereja 1889. Tahun 1980 diadakan rapat umum Gereja Advent sedunia untuk membahas dan memperluas dasar-dasar kepercayaan gereja walaupun dalam 27 paragraf. Dasar-dasar kepercayaan ini disempurnakan lagi pada tahun 2005 dengan menambahkan satu paragraf (dasar kepercayaan 11).
Bagi Gereja Advent dasar kepercayaan bukanlah untuk digunakan sebagai pernyataan keyakinan dalam perangkat kepercayaan konkrit secara teologis. Pengajaran satu-satunya yang dianut orang Advent ialah: "Alkitab, dan hanya Alkitab saja." Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh menerima Alkitab sebagai satu-satunya kepercayaan mereka dan memegang kepercayaan dasar tertentu sebagai ajaran Kitab Suci. Kepercayaan dasar seperti yang diuraikan di sini, merupakan pengertian dan pernyataan gereja tentang ajaran Kitab Suci. Perubahan atas pernyataan-pernyataan ini dapat dibuat dalam Rapat Umum General Conference ketika gereja dipimpin oleh Roh Suci pada pengertian kebenaran Alkitab yang lebih lengkap atau menemukan bahasa yang lebih baik dalam menyatakan ajaran-ajaran firman Allah yang suci.
Ajaran-ajaran Gereja Advent yang menonjol antara lain:
·         Hukum Tuhan Allah(dasar kepercayaan 19) - Hukum Allah diwujudkan dalam Sepuluh Hukum dan digambarkan dalam kehidupan Kristus mengikat semua bangsa di segala zaman.
·         Hari Sabat (dasar kepercayaan 20) - Pemeliharaan hari Sabat, yakni hari ketujuh dalam sepekan adalah dari matahari terbenam hingga matahari terbenam, ini perayaan tindakan penciptaan dan penebusan Allah.
·         Kedatangan Kristus yang Kedua kali (dasar kepercayaan 25-28) - Kedatangan Juru Selamat akan secara nyata, pribadi, terlihat, dan mencakup seluruh dunia. Pada saat itu orang benar yang dibangkitkan dan orang benar yang hidup akan dimuliakan dan diangkat untuk bertemu Tuhan mereka.
·         Sifat Alami Manusia (dasar kepercayaan 7, 26) - Tiap orang merupakan satu kesatuan tubuh, pikiran dan rohani yang tak dapat terpisahkan dan bergantung sepenuhnya kepada Allah. Kematian merupakan keadaan tidak sadar untuk semua orang.
·         Akhir Dosa (dasar kepercayaan 27) - Allah akan membinasakan Setan dan orang-orang jahat dan membersihkan bumi dari dosa. Alam semesta akan bebas dari dosa dan orang berdosa untuk selamanya.
·         Pertentangan Besar (dasar kepercayaan 8) - Seluruh umat manusia sedang terlibat dalam suatu pertentangan besar antara Kristus dan Setan. Pertentangan ini telah dimulai di surga pada waktu seorang makhluk ciptaan yang telah diberi kuasa memilih, dalam keangkuhan diri telah menjadi Setan.
·         Bait Suci Surga (dasar kepercayaan 24) - Ada bait Suci di surga, yaitu bait suci sejati yang didirikan oleh Tuhan. Di dalamnya Kristus melayani demi orang percaya untuk memperoleh pengorbanan penebusan-Nya yang telah dipersembahkan sekali untuk selamanya di kayu salib.
·         Pengadilan Pemeriksaan (dasar kepercayaan 24) - Yesus Kristus memulai pelayanan pengantaraan-Nya sejak kenaikan-Nya. Pada tahun 1844, yaitu akhir dari masa nubuatan 2300 hari, Ia memasuki fase kedua dari pelayanan penebusan-Nya, yaitu pengadilan pemeriksaan. Akhir pelayanan Kristus ini akan menandai tertutupnya pintu kasihan bagi manusia sebelum Kedatangan Kedua kali.
·         Umat yang Sisa (dasar kepercayaan 13) - Pada zaman akhir waktu kejahatan merajalela, sekelompok umat sisa telah dipanggil untuk memelihara hukum Allah dan iman kepada Yesus. Umat yang sisa ini akan mengumumkan keselamatan melalui Kristus. Pengumuman ini dilambangkan oleh tiga malaikat dalam Wahyu 14.
·         Karunia Nubuat (dasar kepercayaan 18) - Salah satu karunia Roh Kudus adalah karunia nubuat yang diwujudkan dalam pelayanan Ellen G. White. Tulisan-tulisannya merupakan sumber kebenaran yang berwewenang, yang terus memberi hiburan, bimbingan, petunjuk dan perbaikan kepada gereja. Tulisan tersebut juga memperjelas bahwa Alkitab adalah standar semua ajaran.[31]


















BAB III
PENUTUP
III.1 Tinjauan Teologis
Tinjauan Teologis tentang aliran Adventis yang saya bisa simpulkan, Aliran ini memiliki beberapa pokok ajaran, dan yang paling ditekankan adalah tentang  hari Sabat, dan Kesehatan yang dikaitkan dengan makanan yang halal dan yang haram (mengenai ajaran Perjanjian Lama). Mengenai Hari sabat yang menurut mereka adalah hari Sabtu, dan kita sebagai penganut ajaran Protestan yang beribadah hari minggu, cukup memiliki perbedaan dalam sudut pandang hari Sabat. Menurut Advent hari sabat adalah hari sabtu yang berpatokan pada kematian Yesus dan kebangkitannya. Mereka menafsirkan hari sabat adalah hari Sabtu karna Yesus mati hari jumat dan Yesus beristirahat pada hari Sabtu sehingga mereka berpatokan bahwa hari Sabat itu adalah hari sabtu. Tetapi tijauan saya tentang hari sabat sendiri bahwa setiap hari adalah hari dimana kita bisa beribadah dan ibadah kita dilihat Tuhan, bukan saja hanya hari Sabtu. Tetapi kita harus juga menyiapkan satu hari untuk beristirahat seperti yang diperintahkan Tuhan dalam Keluaran 23:12. Tentang Makanan yang haram dan yang halal, kita dapat menyikapi sikap ini dengan ayat yang terdapat dalam 1 Korintus 6:12-13. Dapat menyikapi sikap ini dengan pandangan bahwa tidak ada makanan yang haram, semua makanan halal, akan tetapi tidak semuanya berguna bagi diri kita, jadi kita harus membatasi akan apa yang akan kita makan.
           






DAFTAR PUSTAKA
Aritonang Jan S, Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja, Jakarta: BPK
            Gunung Mulia, 2012.

Jonge Christian de, Gereja mencari jawab: kapita selekta sejarah Gereja, Jakarta:
            BPK Gunung Mulia, 2003.

Wikipedia, Adventism, http://en.wikipedia.org/wiki/Adventism, diakses 7
            Desember 2014

Wikipedia –GMAKH, http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Masehi_Advent_Hari_Ket ujuh#Ajaran_dan_Dasar-dasar_Kepercayaan_Gereja, diakses 5 Desember 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Masehi_Advent_Hari_Ketujuh#Struktur_Organisasi, diakses 5 Desember 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Gereja_Masehi_Advent_Hari_Ketujuh#Gereja_Advent_di_Indonesia, diakses 5 Desember 2014
Wikipedia – Ellen G White,  http://id.wikipedia.org/wiki/Ellen_G._White#Asal_Usul_Leluhur, diakses 5 Desember 2014
Wikipedia – Josepf  Bates,  en.wikipedia.org/wiki/Joseph_Bates_%28Adventist%29, diakses 5 Desember 2014
Wikipedia – William Miller, http://en.wikipedia.org/wiki/William_Miller_(preacher), Profile, diakses 5 Desember 2014
Wikipedia – Hiram Edson, http://en.wikipedia.org/wiki/Hiram_Edson, Early Life, diakses 5 Desember 2014
http://en.wikipedia.org/wiki/William_Miller_(preacher), Religious Views, diakses 5 Desember 2014
http://en.wikipedia.org/wiki/William_Miller_(preacher), Early Life, diakses 5 Desember 2014
Wikipedia – History of Adventism, http://en.wikipedia.org/wiki/Adventism#History, diakses 5 Desember 2014
Wikipedia, Adventism, http://en.wikipedia.org/wiki/Adventism, diakses 7 Desember 2014




[1] Deisme, adalah pemahaman tentang Allah yang didasarkan pada Rasia (akal-budi). Menurut deisme, seteleh menciptakan alam semesta dan manusia, Allah kemudian tidak campur tangan lagi atas nasib ciptaan-Nya. Ia membiarkan ciptaan-Nya mengurus diri sendiri, sehingga manusia memiliki wewenang penuh untuk menentukan nasib sendiri dan menguasai alam semesta. Yesus Kristus dipahami sebagai manusia teladan, tetapi bukan sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sehubungan dengan itu tidak ada pengertian tentang dosa dan keselamatan.
[2] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang, Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia, 2012),  hal. 291-292.
[3] Wikipedia, Adventism, http://en.wikipedia.org/wiki/Adventism, diakses 7 Desember 2014
[4] Wikipedia – History of Adventism, http://en.wikipedia.org/wiki/Adventism#History, diakses 5 Desember 2014
[5] Wikipedia – William Miller, http://en.wikipedia.org/wiki/William_Miller_(preacher), Early Life, diakses 5 Desember 2014
[6] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang, Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia, 2012),  hal. 296.
[7]Wikipedia – William Miller,  http://en.wikipedia.org/wiki/William_Miller_(preacher), Religious Views, diakses 5 Desember 2014
[8] Miller ditantang oleh teman-teman dari Deistme untuk membenarkan kepercayaan barunya. Miller melakukannya dengan memeriksa dengan dengan seksama, menyampaikan kepada satu temannya “jika dia memberikan ku waktu, aku akan mengharmoniskan smua kontradiksi yang nyata untuk kepuasanku sendiri , atau aku akan tetap menjadi seorang Deist”
[9] Penemuannya, ini adalah tafsiran Miller akan kiamat yang akan terjadi pada tahun 1843 atau selambat-lambatnya tahun 1844.
[10] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang, Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia, 2012),  hal. 296-299
[11] Dr. Christiaan de Jonge, Gereja mencari jawab: kapita selekta sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003) , hal .54-55.
[12] Gereja Advent masehi hari ke tujuh, http://id.wikipedia.org /wiki/Gereja_Masehi_Advent_Har i_Ketujuh, diakses tanggal 5 Desember 2014
[13] Wikipedia – William Miller, http://en.wikipedia.org/wiki/William_Miller_(preacher), Profile, diakses 5 Desember 2014
[14] Wikipedia – Hiram Edson, http://en.wikipedia.org/wiki/Hiram_Edson, Early Life, diakses 5 Desember 2014
[15] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang, Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia, 2012),  hal. 300.
[16] Dr. Christiaan de Jonge, Gereja mencari jawab: kapita selekta sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003) , hal .56.
[17] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang, Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia, 2012),  hal. 301.
[18] Wikipedia – Josepf  Bates,  en.wikipedia.org/wiki/Joseph_Bates_%28Adventist%29, diakses 5 Desember 2014
[19] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang, Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia, 2012),  hal. 301.
[20] Kemalangan ini, yang untuk sementara waktu tampaknya begitu pahit dan begitu sulit untuk dipikul, terbukti menjadi berkah tersembuunyi. Pukulan yang kejam yang menghilangkan kegembiraan adalah sarana untuk memalingkan mata saya ke surga. Saya mungkin tidak pernah mengenai Yesus bisa tidak mengalami masa-masa suram di awal kehidupan saya, itu telah menunutk saya untuk mencari penghibur dalam diriNya.
[21]Wikipedia – Ellen G White,  http://id.wikipedia.org/wiki/Ellen_G._White#Asal_Usul_Leluhur, diakses 5 Desember 2014
[22] Dr. Christiaan de Jonge, Gereja mencari jawab: kapita selekta sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003) , hal .56.
[23] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang, Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia, 2012),  hal. 303-305
[24] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang, Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia, 2012),  hal. 306.
[25] R. W. Munson masuk Adven setelah dia sembuh dari penyakit yang didertanya.
[26] Putera orang Batak yang pertama masuk Kristen pada tahun 1861
[27]Wikipedia – GMAHK, http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Gereja_Masehi_Adven t_Hari_Ketujuh#Gereja_Advent_di_Indonesia, diakses 5 Desember 2014
[28] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang, Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia, 2012),  hal. 306-307.
[29] Wikipedia – GMAKH,  http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Masehi_Advent_Hari_Ketuj uh#Struktur_Organisasi, diakses 5 Desember 2014
[30] Pdt. Dr. Jan S. Aritonang, Berbagai aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: BPK Guung Mulia, 2012),  hal. 308-311.
[31] Wikipedia –GMAKH, http://id.wikipedia.org/wiki/Ge reja_Masehi_Advent_Hari_Ket ujuh#Ajaran_dan_Dasar-dasar_Kepercayaan_Gereja, diakses 5 Desember 2014

Post a Comment

0 Comments

Close Menu